Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2014, 19:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com
- Kasus penemuan jenazah membusuk di pelataran parkir Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta atas nama Sri Wahyuni (42), akhirnya terungkap sepenuhnya. Polisi menangkap JAH (31), teman dekat sekaligus pembunuh korban.

Dari JAH, polisi pun mengorek kronologi pembunuhan itu. Penuturan tersangka, dia telah mengenal Sri setahun lebih. Ibu dua anak yang tengah mengurus proses perceraian dengan suaminya itu kerap datang ke kafe di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, tempat JAH bekerja sehari-hari. Bunga asmara di antara mereka. Singkat kata, keduanya berhubungan layaknya pasangan kekasih.

"Hubungannya lebih dari teman dekat deh," ujar dia di sela pemeriksaan di Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (22/11/2014).

Sri tuduh JAH selingkuh

Jumat (18/11/2014), JAH, Sri serta sejumlah rekannya berwisata ke kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Acara dilanjutkan ke kafe di bilangan Blok M, Jakarta Selatan dan sebuah kelab malam di kawasan Glodok, Jakarta Barat.

Sepanjang dari Blok M hingga ke Glodok, keduanya menenggak minuman keras hingga sedikit mabuk. Saat itu, Sri bertanya kepada JAH, apakah benar dia berselingkuh dengan wanita lain. JAH pun membantahnya.  Namun, Sri yang mengaku memiliki bukti bersikeras menuduh JAH berselingkuh. Cekcok pun dimulai.

Kasat Reskrim Polres Bandara Kompol Aszhari Kurniawan mengatakan, Sri mengusir JAH dari mobilnya. Namun, JAH menolak. JAH pun meminta Sri untuk mengantarkan ke bandara jika memang tidak mau bertemu dirinya lagi. "Bahasa marahnya tersangka, kalau gitu antar saya ke bandara, saya mau pulang," ujar dia.

JAH dan korban masuk ke pelataran parkir Terminal 1A bandara pada Sabtu (15/11/2014) sekitar pukul 08.00 WIB. Cekcok masih terus terjadi di dalam mobil. Amarah JAH memuncak. Spontan, dia yang berada di kursi sopir mencekik leher Sri selama sekitar tiga menit. Di tangan sang kekasih, Sri tewas.

JAH sempat merebahkan sandaran jok Sri dan menutup wajahnya dengan sehelai kain abu-abu. Aszhari menyebut, hal tersebut agar korban tidak terlalu nampak dari luar mobil. JAH keluar dari mobil usai menguncinya dari dalam.

Dia kemudian bertolak ke terminal keberangkatan 1A dengan berjalan kaki. Dia membeli tiket pesawat Lion Air ke Denpasar, Bali. JAH baru terbang sekitar pukul 14.25 WIB. Dari Bali, dia bertolak ke Jayapura, Papua dengan transit terlebih dahulu di Makassar.  JAH sempat menginap satu hari di Jayapura sebelum terbang ke tanah kelahirannya di Nabire, Papua.

Polisi berbekal CCTV

Di Jakarta, waktu yang sama, yakni pada Rabu (19/11/2014) pukul 10.00 WIB, jenazah Sri ditemukan. Bau busuk keluar dari jenazah itu. Polisi memeriksa rekaman CCTV pelataran parkir mobil. Di rekaman terlihat JAH tengah keluar mobil Sri dengan wajah tegang. Atas bekal itu, polisi melakukan pengembangan.

"Kita pokoknya melakukan penyelidikan. Kita malah tau keberadaan tersangka dari keluarga tersangka sendiri. Akhirnya Jumat (21/11/2014) kemarin kita terbang ke sana, kita tangkap," ujar Aszhari.

Tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP tentang penghilangan nyawa orang. Tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com