Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror dari Dalam Bagasi

Kompas.com - 03/12/2014, 07:02 WIB
KOMPAS.com - Linimasa media sosial dalam negeri selama dua hari terakhir ramai membicarakan kasus perampokan yang berlangsung di Ibu Kota. Seorang karyawati dirampok saat menumpang taksi pada Senin (1/12) malam di kawasan niaga Sudirman.

Pelaku tidak menghadang laju taksi, tetapi justru sudah menunggu dari dalam bagasi. Korban tidak menyangka saat pelaku keluar dari jok kursi belakang dan mengancamnya. Ia harus merelakan barang berharga, seperti gawai, komputer jinjing, dan perhiasan. Sopir yang tidak berbuat apa pun diduga sudah berkomplot dengan pelaku.

Taksi Express yang ditumpangi korban ini langsung dibicarakan oleh para pengguna media sosial sejak Selasa. Informasi tersebut disebarluaskan melalui fasilitas retweet, seperti cuitan,

”Teman baru semalam dirampok di dalam mobil taksi Express nomor lambung DP8012. Ambil penumpang di Plaza Bapindo. Sudah di-confirm. Hati-hati, ya, guys,” yang disampaikan oleh akun @touch_stone.

Beberapa akun lain pun menceritakan pengalaman buruk dengan taksi tersebut, misalnya akun @Badutromantis yang pernah kehilangan sabak elektronik di dalam taksi yang tidak pernah dikembalikan oleh sopir.

Akun @roythaniago berkomentar bahwa perampokan yang terjadi pada Senin malam itu harus ditanggapi secara serius oleh manajemen taksi tersebut. Hal itu diwujudkan dengan investigasi serius terhadap latar belakang sopir dan berkomitmen untuk menanggung kerugian yang diderita korban.

Namun, ada pula yang memastikan bahwa kejadian tersebut tidak bisa menjadi dasar bahwa semua taksi putih ini memiliki tabiat yang sama. Salah satunya akun @nagacentil yang menceritakan pengalamannya naik taksi Express dan tidak mengalami hal apa pun.

Namun, menurut dia, sopir taksi tersebut mengisahkan bahwa pernah terjadi aksi sama yang dilakukan di taksi lain melalui jok taksi. ”Ada kejadian gini ga fair juga mukul rata semua taksi Express ga bener. Pesan moralnya, harus lebih waspada kalau naik taksi malem-malem,” tulis akun @sandimeracau.

Akun resmi perusahaan taksi tersebut, @Express_Group, menginformasikan ciri-ciri taksi resmi, seperti mahkota berwarna kuning di atas badan mobil, nomor pintu taksi serta nomor telepon di bagian belakang, kartu pengenal sopir, argo digital, dan layar dengan lampu LED untuk menginformasikan taksi tersebut kosong, terisi, atau sudah terpesan.

Express mengeluarkan rilis yang menyatakan bahwa mereka sudah menyelidiki kasus tersebut. Namun, mereka hanya menerangkan investigasi kasus perampokan yang dilaporkan pada 26 November dan berakhir dengan kesimpulan bahwa pelaku menggunakan mobil yang menyerupai taksi yang dipakai grup perusahaan tersebut. (Didit Putra Erlangga Rahardjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Megapolitan
Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Megapolitan
KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com