"Kami sudah menghubungi korban untuk memastikan kronologis kejadian sebenarnya. Insiden semacam ini sangat merugikan reputasi kami," ungkap Sutiarto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/11/2014).
Seseorang melaporkan taksi putih dengan nomor pintu DP 8015 ke kepolisian pada 26 November 2014. Ia merupakan korban perampokan saat menaiki mobil tersebut, sehingga polisi memanggil unit taksi Ekspress.
Dalam pertemuan tersebut, korban melihat perbedaan signifikan antara ciri-ciri pengemudi dan bentuk fisik unit taksi yang ditumpangi korban. Data tersebut sejalan dengan catatan perjalanan unit taksi Ekspress yang asli.
Dari data sistem yang terpasang, unit taksi Express dengan nomor pintu tersebut tak beredar di rute yang ditempuh korban. Dugaan sementara, ada yang menyalahgunakan taksi warna putih mirip dengan Taksi Express.
Sutiarto memastikan, Express Group berusaha menciptakan lingkungan kerja positif dan mendorong para pengemudinya mencapai potensi penuh mereka dan menumbuhkan nilai bersama-sama.
Ia memastikan bagasi taksi Express dilengkapi sekat pengaman, sehingga tak memungkinkan perampokan bermodus bersembunyi di dalam bagasi. "Akses dari bagasi ke kursi penumpang bagian belakang ditutup permanen," terangnya.
Express Group mengimbau konsumen yang mengalami kejadian serupa atau tidak nyaman, apabila memiliki informasi khusus, segera melaporkan ke Halo Express melalui nomor telepon 500122 #tekan angka 3. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.