Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Pergi Kerja, Mul Dirampok Tiga Waria

Kompas.com - 16/12/2014, 08:36 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (15/12/2014) pagi menjadi pengalaman yang buruk dan tidak terlupakan bagi Mul (45). Saat itu, ia hendak berangkat bekerja. Sekawanan waria merampoknya.

Kejadian ini bermula saat Mul mengendarai mobilnya sendirian untuk berangkat bekerja di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, sekitar pukul 05.00. Tiba-tiba, dia dicegat oleh tiga pria yang berpenampilan seperti wanita. Mereka adalah Arifah alias Feby (28), Dedy alias Lilis (25), dan Ardiansyah (22).

“Kawanan itu langsung mask ke dalam mobil korban. Yang satu duduk di samping korban, dan yang dua duduk di bangku belakang,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih Ajun Komisaris Supriyadi.

Salah satu pelaku mencekik leher Mul dan mengancam akan membunuhnya. Atas perintah pelaku, Mul menjalankan mobilnya ke arah Kemayoran. Selanjutnya, pelaku mulai menggerayangi Mul yang saat itu mengantongi uang senilai Rp 700.000 di saku kemejanya.

Pelaku lainnya menemukan tas Mul yang berisi uang Rp 3,3 juta dan dua handphone. Setelah mengambil barang dan uang milik Mul, pelaku meminta Mul menghentikan laju mobilnya. Mereka hendak keluar dari mobil, namun Mul berupaya menghalau. Namun Mul malah dihantam dengan batu yang berukuran cukup besar. Ia pun terjatuh ke jalan, namun masih sempat berteriak minta tolong.

Warga dan pengendara lain yang mendengar teriakan Mul sontak mengejar pelaku. Beruntung, ketiganya berhasil dibekuk. Setelah sempat menjadi bulan-bulanan warga, pelaku langsung diringkus dan dibawa ke kantor polisi.

Mul yang mengalami luka cukup parah di bagian kepala segera dilarikan ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Akibat robek di kepalanya, karyawan swasta ini harus menjalani 18 jahitan. Ketiga waria yang biasa mangkal di Kawasan Prumpung, Jakarta Timur dan Jakarta Utara itu pun dikenakan Pasal 365 Jo 368 KUHP atas pencurian dengan kekerasan. Mereka terancam hukuman sembilan tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com