"Makanya, enggak boleh lama-lama, kalau lama dipasang lampu, kan pohonnya jadi mati. Lebih dari seminggu dipasang enggak boleh," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (22/12/2014).
Dua pohon cemara yang "berdiri tegap" di depan pendapa Balai Kota sejak pekan lalu dipasang lampu beserta hiasan khas Natal lainnya. Jika hari sudah mulai gelap, DKI langsung menyalakan lampu di pohon cemara agar lebih gemerlap.
Kemudian, di rumah dinas Gubernur, di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, juga terlihat suasana gemerlap dengan berbagai hiasan khas Natal. Pohon serta tanaman di sana dipasang lampu hias berwarna merah, hijau, dan biru. Di pintu depan pun berdiri sebuah patung Sinterklas setinggi sekitar 100 cm.
Basuki mengaku telah mengetahui hal tersebut. Hiasan di rumah dinasnya berasal dari para kader PKK. "Kalau yang hiasan Natal di depan Balai Kota ini dari panitia Natal DKI. Saya bilang ya dipasang saja, jadi bagus kan kerlap-kerlip kalau malam," kata Basuki.
Meski begitu, Basuki mengatakan bahwa dia tidak melakukan open house di rumah dinas Gubernur. "Kayaknya saya pulang ke Belitung deh," kata Basuki singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.