Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengesahan APBD Molor, Pemprov DKI Tunggak Pembayaran Listrik 2 Bulan

Kompas.com - 22/12/2014, 17:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Molornya pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 berdampak terhadap tidak terbayarnya tagihan listrik di semua kantor dan fasilitas yang berada di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI dalam dua bulan terakhir.

Tercatat dari mulai kantor wali kota, kantor kecamatan, kantor kelurahan, hingga puskesmas dan rumah pompa air terancam diputus aliran listriknya oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono belum bisa merinci total tagihan yang ditunggak oleh Pemprov DKI. Namun, kata dia, rata-rata total tagihan listrik di setiap kantor wali kota berkisar antara Rp 800 juta-Rp 1 miliar. [Baca: Djarot: PLN Penghambat Normalisasi Sungai di Jakarta]

Sementara total tagihan listrik untuk semua kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum rata-rata berada di atas Rp 1 miliar. "Di rumah pompa dimatikan, di kantor wali kota juga dimatikan. Semua dibikin seperti itu. Semua listrik milik Pemprov DKI yang nunggak diputus. Nunggaknya sebulan, mungkin juga ada yang dua bulan," kata Heru, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/12/2014).

Menurut Heru, dalam waktu dekat jajarannya berencana mengadakan pertemuan dengan direksi PLN. Kepada para direksi PLN, Heru ingin menyampaikan bahwa mereka akan melunasi tagihan tersebut pada Januari 2015. [Baca: Keluhkan Sikap PLN, Djarot Akan Sampaikan Protes ke Menteri BUMN]

"Sebenarnya bukan nunggak, tetapi ini kan pengesahan APBD-nya terlambat. Jadinya November dan Desember terlambat bayar. Januari akan kita bayar. Masa tidak ada tenggang waktu. Ini kan bukan rumah tangga," ujar Heru.

Saat ini, proses pengesahan APBD DKI 2015 masih dalam tahap pembahasan di DPRD DKI. Kemungkinan besar pengesahan rancangan APBD DKI 2015 baru dapat dilakukan pada Januari mendatang. [Baca: Banyak Hari Libur, Pengesahan APBD DKI 2015 Terancam Molor]

Berdasarkan kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS), rancangan APBD 2015 yang diajukan oleh Pemprov DKI mencapai Rp 76,9 triliun, atau meningkat Rp 4 triliun dari APBD 2014 yang nilainya mencapai Rp 72,9 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com