Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggung JNF Mulai Dibangun, Lalu Lintas di Kawasan Bundaran HI Tersendat

Kompas.com - 31/12/2014, 10:26 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Panggung hiburan yang disiapkan untuk Jakarta Night Festival di sekitar kawasan Bundaran HI sudah mulai dibangun. Akibatnya, jalan di kawasan tersebut menyepit dan membuat lalu lintas tersendat.

Pantauan Kompas.com, Rabu (31/12/2014) sekitar pukul 09.00, sejumlah kendaraan yang akan melintasi Bundaran Hotel Indonesia serta Jalan Jenderal Sudirman mengalami antrean yang cukup panjang. Hal ini lantaran badan jalan sudah termakan oleh panggung sekitar empat meter. Kendaraan seperti mobil, bus kota, hingga sepeda motor tampak berjalan pelan menuju panggung.

Di samping panggung terlihat petugas polisi yang mengarahkan kendaraan untuk terus berjalan. Sementara itu, bus transjakarta tetap berjalan di jalurnya. Pembatas jalan sepanjang busway terpasang traffic cone berwarna oranye menyala.

Sementara, panggung-panggung Jakarta Night Festival tampak belum sempurna. Baru kerangka saja yang berdiri dengan tenda-tenda putih yang berada di sekitarnya. Panggung juga belum dihias.

Beberapa pekerja tampak masih berusaha untuk melengkapi tata panggung. Sementara beberapa pekerja lainnya tampak membangun tenda-tenda berwarna putih di sekitar panggung.

Diketahui akan ada sembilan panggung yang tersebar di pagelaran JNF, yaitu di Dukuh Atas, Jalan Teluk Betung, Bundaran HI, Sarinah, depan Gedung Haya, depan Hotel Sari Pan Pacific, depan Bank Syariah Mandiri, Silang Monas Barat, dan depan Wisma Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com