Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 6 Triliun untuk Transportasi

Kompas.com - 09/01/2015, 15:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menyetujui penyertaan modal sekitar Rp 6 triliun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk PT Transportasi Jakarta dan PT MRT Jakarta. Selain jelas dari sisi perencanaan bisnis dan pembangunannya, kedua badan usaha itu dinilai membutuhkan suntikan modal untuk menyelesaikan proyek transportasi umum.

Di sisi lain, Ketua Fraksi Gerindra Muhammad Taufik, Kamis (8/1/2015), mengatakan, usulan penambahan modal untuk sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) kurang jelas peruntukannya dan tidak disertai evaluasi dari penyertaan modal sebelumnya. ”Kami tak ingin mengalokasikan anggaran tanpa kejelasan pemakaiannya,” ujarnya.

Dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) yang diajukan Pemprov DKI Jakarta, ada delapan BUMD yang diusulkan mendapatkan tambahan modal. Selain PT Transportasi Jakarta dan PT MRT Jakarta, enam BUMD lain yang mendapatkan adalah PT Jakarta Propertindo, PT PAL Jaya, PT Bank DKI, PD Pasar Jaya, PT Jakarta Tourisindo, dan PT Pembangunan Jaya. Total anggaran yang diajukan Rp 11,3 triliun.

Transportasi massal cepat (MRT) dan transjakarta, kata Taufik, dibutuhkan sebagai tulang punggung transportasi umum warga Jakarta. Selain unsur kewajiban, penyertaan modal pada kedua badan usaha ini diharapkan meningkatkan cakupan dan kapasitas angkutan umum di Ibu Kota.

Menurut Taufik, sejumlah BUMD mendapatkan suntikan modal dari APBD 2014. Dana umumnya baru cair di akhir tahun anggaran sehingga penggunaannya dianggap belum optimal. Evaluasi atas penyertaan modal dari APBD 2014 pun belum siap sehingga rencana penambahan modal dari APBD 2015 dikhawatirkan justru menambah ketidakjelasan.

Proyek fisik

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami di Balai Kota Jakarta, Rabu siang, menyatakan, sesuai usulan yang disampaikan pemerintah dalam KUA PPAS, penyertaan modal untuk PT MRT Jakarta diusulkan Rp 4,6 triliun. Dana itu untuk menyelesaikan proyek fisik yang kini tengah berlangsung.

MRT menjadi salah satu proyek transportasi ibu kota Jakarta yang diandalkan dapat beroperasi sebelum pelaksanaan Asian Games tahun 2018.

PT Transportasi Jakarta yang mengoperasikan transjakarta akan menggunakan tambahan modal, antara lain untuk menambah jumlah bus tahun ini.

DKI juga berencana membangun jalan layang khusus transjakarta rute Ciledug-Blok M-Kapten Tendean serta sejumlah pelintasan sebidang, seperti di Semanggi dan Permata Hijau.

Rp 73 triliun

Pada rapat gabungan antara DPRD dan Pemprov DKI Jakarta, Rabu siang, kedua lembaga menyepakati KUA PPAS dengan total nilai Rp 73 triliun. Penandatanganan kesepakatan itu direncanakan pada Kamis pukul 10.00. Namun, rencana itu belum terealisasi hingga pukul 16.00.

Besaran KUA PPAS yang menjadi dasar penyusunan APBD tahun 2015 hanya sekitar Rp 1 triliun lebih besar dibandingkan Rancangan APBD 2014 yang sekitar Rp 72 triliun.

Menurut Taufik, badan anggaran meminta Pemprov DKI realistis dalam menyusun target pendapatan dan penyerapan. Sebab, realisasi pendapatan dalam APBD 2014 hanya sekitar Rp 52 triliun, sementara penyerapannya sekitar Rp 45 triliun.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono menambahkan, Pemprov DKI optimistis dengan target Rp 73 triliun. Sejumlah rencana telah ditetapkan untuk menggenjot pendapatan daerah, antara lain dari pajak reklame, pajak kendaraan bermotor, dan pajak bumi bangunan.

Beberapa target yang meleset pada tahun 2014 antara lain pajak kendaraan bermotor yang terealisasi Rp 5,4 miliar dari target Rp 6,4 miliar. Sementara pajak reklame terealisasi Rp 809 miliar dari target Rp 2,4 triliun. Pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan terealisasi Rp 3,195 triliun dari target Rp 5 triliun. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com