Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Kantor Indosat Ditutup, Demonstran Patahkan Kartu SIM

Kompas.com - 12/01/2015, 14:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah masyarakat Kota Bekasi melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor cabang Indosat di Jalan Veteran, Bekasi, Senin (12/1/2015). Aksi unjuk rasa itu untuk memprotes PT Indosat yang membuat iklan viral yang dinilai menjelekkan citra Kota Bekasi.

Sekitar pukul 13.00 WIB, massa mulai berdatangan di kantor cabang Indosat di Bekasi. Mereka membawa spanduk bergambar iklan Indosat yang mereka kecam. Dalam aksinya, mereka menuntut penutupan kantor cabang Indosat di Bekasi.

"Kami tidak butuh permintaan maaf dari Indosat. Kami ingin Indosat hengkang dari Bekasi," ujar seorang demonstran yang berorasi, Adi Monel, Senin.

Dalam orasinya, dia mengungkapkan kekecewaan terhadap Indosat. Menurut mereka, Indosat tidak pernah peduli terhadap masalah kependudukan Bekasi, seperti memberi bantuan pelayanan kesehatan atau pendidikan. Indosat, kata si orator, hanya bisa mem-bully terhadap Bekasi.

Setelah beberapa saat berorasi, dia menginstruksikan kepada massa untuk melempar tomat dan telur ke kantor Indosat. Massa demo pun melempar tomat dan telur ke logo Indosat yang ada di depan kantor. Setelah melakukan aksi lempar tomat dan telur ke logo Indosat, salah seorang pendemo maju.

"Saya warga Bekasi dan saya sudah menggunakan Indosat selama bertahun-tahun. Hari ini saya akan mematahkan kartu (SIM card) Indosat yang saya punya," ujar pedemo.

Dia pun mengeluarkan telepon genggamnya dan membuka ponselnya lalu mengeluarkan SIM cardnya. Kemudian, ia mematahkan kartu itu.

Selanjutnya, massa demo yang lain turut maju. Ternyata mereka telah membawa berpuluh-puluh kartu perdana Indosat. Kartu tersebut dilemparkan ke aspal. Spanduk yang mereka bawa juga ikut dilemparkan ke aspal. Kemudian, mereka membakar kartu perdana serta spanduk itu.

Tidak cukup sampai disitu, para demonstran itu juga mencoret-coret kantor tersebut. Tepatnya pada bagian logo Indosat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com