Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Sempat Saksikan Saat Christopher Tabrak Motor dan Kabur

Kompas.com - 21/01/2015, 12:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ahmad Sandi Illah (40) mengaku, mobil Mitsubishi Outlander B 1658 PJE milik bosnya, Muhammad Ali Husni Riza (22), dibawa kabur Christoper Daniel Sjarief (22). Setelah mobil dibawa kabur, Sandi melihat mobil tersebut menabrak pengendara motor.

"Dari bawah mobil, saya lihat ada percikan api. Mungkin motornya terseret," kata Sandi saat ikut dalam olah tempat kejadian perkara di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015).

Menurut Sandi, dia mendengar bunyi benturan saat mencari handphone-nya yang dibuang oleh Christopher. Sebelumnya, dia juga sempat dicekik oleh pemuda yang kini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Jakarta Selatan itu.

Sandi yang masih merasakan kesakitan di leher pun menceritakan awal mobil milik majikannya bisa dibawa kabur oleh Christopher. Sebelum kecelakaan terjadi pada Selasa (20/1/2015) malam, Christopher (22) dan anak majikan Sandi, Ali, kongkow di sebuah kafe yang berada di Pacific Place, kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Keduanya diketahui merupakan sahabat lama.

"Saya sopirnya Ali, kadang-kadang nyopirin adiknya juga. Jadi, kemarin Ali ketemu sama Chris, mereka teman lama," kata Sandi.

Setelah beberapa jam berada di kafe, keduanya keluar sekitar pukul 19.00. Mereka memutuskan untuk langsung pulang. Kebetulan, lokasi rumah keduanya masih satu arah. Rumah Ali di kawasan Mayestik, sedangkan Christopher di Pondok Pinang.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, kata Sandi, mereka sampai di rumah Ali. Ali pun turun dari mobil dan meminta Sandi untuk mengantarkan Christopher. "Saya diminta Ali nganterin Chris pulang," ujar Sandi.

Di tengah perjalanan, lanjut Sandi, sama sekali tak ada percecokan di antara mereka berdua. Namun, secara tiba-tiba, ponsel Sandi berdering. Nada panggil berasal dari Ali. Saat itulah, ujar Sandi, Christopher langsung merebut ponsel dari tangannya sambil membuangnya keluar jendela. Selanjutnya, dia mencekik leher Sandi.

"Sebelumnya sama sekali kita enggak ada ribut-ribut. Cuma pas saya nerima telepon dari Ali, Chris langsung bilang 'Pak, percaya ama saya'. Dia ambil handphone saya, dibuangnya keluar, terus dia nyekik leher saya," ungkap Sandi.

Menurut Sandi, ia tak kuat menahan cekikan tangan Christopher. Saat itu, dia tengah mengemudikan mobil. Akhirnya, Sandi menghentikan laju mobil sambil mencoba melepaskan cekikan tangan Christopher.

Ketika cekikan tangan Christopher berhasil lepas dan laju mobil terhenti, Sandi langsung membukan pintu dan keluar dari mobil. Saat itulah Christopher langsung mengambil alih kemudi dan menjalankan kembali mobil tersebut. "Pas saya turun, dia langsung ambil setir. Langsung dibawa tuh mobil," ucap Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com