Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depok Minta Rp 2,7 Triliun ke Aher untuk Pelebaran Jalan Raya Sawangan

Kompas.com - 27/01/2015, 14:30 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Rencana pelebaran Jalan Raya Sawangan di Kota Depok dari rata-rata lebar jalan sekitar 7 meter menjadi 24 meter, dipastikan tidak akan dimasukkan dalam APBD 2015 Kota Depok mendatang. Alasannya, besaran dana yang dibutuhkan untuk pelebaran jalan mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan fisik sangat besar yang diperkirakan mencapai 2,7 triliun lebih.

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok sudah mengusulkan pelebaran Jalan Raya Sawangan ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, agar dana ditanggung APBD Jabar.

"Kami sudah usulkan pelebaran Jalan Raya Sawangan sepanjang 7 km ini ke Gubernur Jawa Barat, pada 30 Desember 2014 lalu. Semoga usulan diterima," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bimasda Kota Depok, Hardiman, kepada Warta Kota, Senin (26/1/2015).

Menurut Hardiman, Jalan Raya Sawangan merupakan jalan penghubung utama bagi warga dari wilayah Tangerang Selatan dan Bogor, baik yang hendak menuju ke Depok atau menuju Jakarta. Ruas jalan tersebut selalu macet parah sepanjang hari. Bahkan saat jam-jam sibuk atau jam kerja, tak jarang terjadi stagnasi di ruas jalan sepanjang 7 km itu.

"Jadi memang sudah sangat dibutuhkan untuk pelebaran jalan dari 7 meter menjadi 24 meter," katanya.

Hardiman menjelaskan, sekalipun nanti usulan pelebaran Jalan Raya Sawangan ke Gubernur Jabar tidak diterima atau dipenuhi, diharapkan usulan itu dipertimbangkan untuk direalisasikan di tahun-tahun mendatang.

"Kalau berharap dari APBD Kota Depok, sampai kapanpun saya rasa sulit. Karena besarnya dana yang dibutuhkan untuk pelebaran jalan justru jauh lebih besar dari besaran APBD Depok," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Gandara Budiana, menilai, pelebaran Jalan Raya Sawangan, Depok, ke depannya memang mau tidak mau harus dilakukan. Jika tidak kata Gandara, maka stagnasi arus lalu lintas akan terjadi di ruas jalan itu.

Menurut dia, lebar jalan yang hanya 7 meter, sudah tak mampu menampung volume kendaraan yang melintas. Ia mengatakan, jika pelebaran dilakukan sampai 24 meter, maka kemacetan di sana akan teratasi dan stagnasi tidak terjadi lagi.

Menurut Gandara, kemacetan disebabkan banyaknya warga dari kawasan barat Depok yakni Bojongsari, juga Bogor dan Tangsel menggunakan jalan itu untuk bergerak ke arah Margonda menuju Jakarta. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com