Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Apartemen, Sindikat Perdagangan Manusia Jarang Gunakan Lift

Kompas.com - 28/01/2015, 17:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga negara Nigeria berinisial FN (30) ditangkap petugas Imigrasi di sebuah apartemen kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. FN ditangkap setelah petugas mendapatkan laporan penghuni apartemen lainnya mengenai aktivitas mencurigakan dari pelaku.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Timur Agato PP Simamora mengatakan, FN disinyalir sebagai sindikat jaringan perdagangan manusia.

"Kita menduga dia masuk jaringan perdagangan manusia. Tetapi, kemungkinannya banyak sekali. Ini yang sedang kita dalami dulu," kata Agato, di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Timur, Rabu (28/1/2015).

Agato melanjutkan, selama tinggal di apartemen, pelaku kerap beraktivitas tidak biasanya. FN yang tinggal di lantai dua apartemen jarang menggunakan lift. "Cirinya keluar masuk pakai tangga darurat, menghindari lift. Mungkin menghindari CCTV," ujar Agato.

Dari kasus ini, Imigrasi masih menelusuri kemungkinan FN ada kaitan dengan kasus kejahatan, misalnya narkoba. Meski mengetahui pelaku adalah warga negara Nigeria, Agato menyebut jajarannya tidak mendapatkan paspor FN.

Dari tangan pelaku, hanya ditemukan kartu izin tinggal sementara (kitas) dan beberapa lembar uang. "Biasanya, kalau sindikat itu, paspor itu sengaja dibuang. Dengan membuang paspor, itu akan membuat kesulitan penyidik," ujar Agato.

Untuk mengungkap jati diri FN, pihak Imigrasi masih memburu rekan pelaku berinisial W. W merupakan penampung warga negara Nigeria di apartemen tersebut. Pihak Imigrasi mengaku sudah mengantongi alamat W di wilayah Jakarta Timur. "Kita juga mau kejar sindikat yang mengirim dia ke sini," ujar Agato.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com