Hal itu dikatakan Ika setelah berkunjung ke rumah susun tersebut. Ika mengatakan, ia memiliki ide agar stafnya melakukan orientiasi di tempat yang bisa menjadi percontohan tersebut.
Percontohan tersebut menitikberatkan pada pengelolaan rusun dan pemberdayaan masyarakat di dalamnya. "Staf-staf ibu nanti mau diorientasi di sini," kata Ika kepada Kompas.com.
Dia memiliki keinginan agar semua staf Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI bisa melihat sendiri bagaimana rusun yang seharusnya diterapkan di Jakarta. Terkait dengan pengelolaannya, Ika mewacanakan untuk bekerja sama dengan pihak swasta dalam hal manajemen rusun.
Sampai saat ini, Ika mengaku masih mendata warga yang tinggal di rusun di seluruh Jakarta. Pendataan tersebut termasuk mengecek kesesuaian surat perjanjian (SP) kepemilikan unit rusun dengan data diri warga yang tinggal di sana. Apabila masih ada data yang belum lengkap, kata dia, akan dibantu secara administrasi.
Setelah itu, juga akan dilaksanakan kerja sama Dinas Perumahan dengan Bank DKI untuk sistem autodebet. Dengan sistem tersebut, ke depannya, masyarakat yang tinggal di rusun tidak lagi perlu membayar dengan uang tunai. Sistem tersebut juga berfungsi untuk memantau kepemilikan unit rusun sehingga tidak mudah berpindah tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.