Frans Paulus, orangtua dari salah satu siswa, mengatakan keenam siswa itu melakukan upaya pembelaan diri dengan memukuli seorang pria bernama Erick (32). Menurut dia, siswa-siswa itu merasa terancam dan terdesak, sehingga butuh melakukan perlawanan.
"Mereka juga melakukan pembelaan karena ada satu orang di antara mereka yang dipegang-pegang. Maka mereka melakukan perlawanan untuk membantu temannya," kata Frans, Kamis (5/2/2015) di Jakarta.
Menurut Frans, pihak sekolah seharusnya membicarakan hukuman yang diterima keenam siswa tersebut dengan orangtua. "Sekolah kan bisa ngasih surat peringatan dulu atau memanggil orangtua terkait hal ini," ujar Frans.
Enam siswa yang dihukum skorsing tersebut adalah HJ (16), PR (17), AEM (17), EM (17), MR (17), dan PC (17). Mereka semua duduk di kelas XII. Skorsing dimulai pada 11 Februari-9 Maret dan 16 Maret-13 April. [Baca: SMAN 3 Pilih Tak Keluarkan 6 Siswa Terlibat Pemukulan]
Kendati demikian, Kepala Sekolah SMAN 3 Retno Listyarti, mengklaim pihak sekolah telah berupaya untuk memberikan solusi yang terbaik untuk kasus ini. "Ini adalah win-win solution, pihak sekolah siap bertanggung jawab atas keputusan ini," kata Retno.
Menurut dia, cara damai adalah solusi terbaik untuk keenam siswa tersebut. Pertimbangannya karena mereka sebentar lagi akan menjalankan ujian. Karena itu, sekolah tetap memenuhi hak siswa-siswa itu untuk mengikuti ujian, baik itu ujian praktik, ujian sekolah, maupun ujian nasional.
Diketahui, enam siswa itu melakukan pemukulan terhadap Erick yang juga alumni sekolah itu angkatan 2000 pada Jumat (30/1/2015) lalu sekitar pukul 17.00. Pemukulan itu diduga dipicu oleh tindakan alumni tersebut yang hendak melakukan pelecehan terhadap salah seorang siswi.
Pemukulan mengakibatkan alumni itu terluka cukup parah hingga harus menerima jahitan di wajahnya dan retak tulang. Meski begitu, kata Retno, alumni itu tidak menuntut keenam siswa tersebut, tetapi hanya meminta penggantian biaya kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.