Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Underpass" Landmark Sudirman Diperbaiki, Ada Perubahan Arus Lalin

Kompas.com - 09/02/2015, 09:00 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalur underpass Landmark Sudirman tengah diperbaiki, karenanya ada beberapa perubahan arus lalu lintas. Salah satunya kendaraan dari arah Tanah Abang tidak dapat berbelok kanan langsung ke arah Halte Dukuh Atas 2.

Pantauan Kompas.com, Senin (9/2/2015) pagi, sepanjang jalan yang terbiasa dibuat berbelok kendaraan dipasangi sejumlah traffic cone yang dikaitkan dengan tali. Sehingga, baik mobil maupun motor tidak dapat melewatinya.

Kendaraan yang hendak menuju arah Setia Budi pun perlu berjalan sekitar 150 meter lagi untuk mencapai jalan yang dekat dengan Waduk Setia Budi. Pagi itu, kondisi jalan cukup padat. Akibatnya, sekitar 100 meter sebelum persimpangan tersebut, antrean kendaraan sudah tercipta.

Sementara itu, di arah sebaliknya yaitu dari Halte Dukuh Atas 2 menuju Tanah Abang, underpass Landmark Sudirman hanya bisa dilewati satu lajur yaitu lajur paling kanan. Lajur lainnya tampak sejumlah mobil pengangkut semen dan material lainnya untuk perbaikan jalan.

Beberapa pekerja tampak sudah mulai bekerja menghancurkan aspal jalan yang berantakan. Di antara dua lajur tersebut juga dipasangi traffic cone yang diberi tali sehingga tak ada kendaraan yang bisa melewati lajur kiri jalan.

Jalan tersebut memang sering rusak. Aspal jalan sudah banyak hancur sehingga mengakibatkan lubang-lubang besar menganga dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.

Di samping itu, hujan yang terus mengguyur sejak Minggu malam juga membuat kondisi jalan licin. Ditambah lagi batu-batu tambalan jalan dari perbaikan yang belum sempurna menjadi licin, terutama bagi pengendara sepeda motor.

Tepat sebelum memasuki underpass, petugas sudah memasang spanduk peringatan sekaligus permohonan maaf adanya perbaikan jalan di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com