Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Banjir, Sudin PU Tata Air Anggarkan Rp 10 M untuk RPH dan Karantina Babi

Kompas.com - 09/02/2015, 22:55 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap turun hujan, banjir menggenangi kawasan sekitar rumah pemotongan hewan dan karantina babi di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Hingga kini permasalahan tersebut belum juga menemui solusi.

Ketika ditanyai prihal permasalahan banjir yang kerap menggenangi RPH babi, Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Air Jakarta Barat Henry Dunant, mengatakan untuk tahun 2015 Sudin PU Tata Air Jakarta Barat telah merencanakan untuk membuatkan saluran pembuangan tambahan.

Henry menganggarkan dana sebesar Rp 10 miliar untuk RPH Babi yang dikelola oleh PD Dharma Jaya itu.

"Tetapi masih bisa berubah, tergantung bagaimana koreksi nanti," kata Kepala Sudin PU Tata Air, Henry Dunant.

Menurut dia, proses pengesahan anggaran ini berjalan lamban. Sebab, berbagai program penanganan banjir yang membutuhkan pelelangan terpaksa ditunda.

"Kalau sudah siap anggaran, kami akan melaksanakan semua program di enam kecamatan rawan banjir secara serentak supaya tak ada lagi proyek terbengkalai," ujar Henry.

Sementara itu, Yanto (nama samaran) petugas keamanan RPH babi tak mengelak memang kawasan itu kerap disambangi banjir. Tetapi jika banjir tak terlampau parah, aktivitas pemotongan akan berjalan seperti biasa.

"Di sini operasi akan dihentikan sementara kalau banjir setinggi satu meter," kata Yanto. Sama seperti di karantina babi yang berada persis di seberang jalan yang terletak di Jalan Peternakan I. Karantina ini akan ditutup sementara jika banjir lebih dari satu meter di dalam karantina terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com