Muslihin (40), petugas sekuriti di Kompleks Ancol Barat, menuturkan terdapat 400 keluarga yang tinggal di kompleks perumahan elite tersebut. Ketika banjir besar mulai menggenangi kompleks tersebut pada Senin (9/2/2015), banyak warga yang mengungsi di apartemen.
"Hampir separuhlah dari 400 KK itu yang mengungsi. Rata-rata di apartemen-apartemen, paling banyak di Apartemen Aston situ. Mereka banyak yang punya flat di apartemen itu," kata Muslihin, kepada Kompas.com, di kompleks tersebut, Kamis (12/2/2015).
Muslihin mengaku, dia ikut membantu mengantar warga yang mengungsi ke apartemen sejak hari pertama banjir di awal pekan ini. Warga diantar menggunakan perahu-perahu karet. Menurut dia, selain mendapat bantuan dari petugas keamanan kompleks, warga juga dapat mengungsi secara mandiri menggunakan kendaraan besar.
"Sebagian ada yang bawa truk-truk besar. Mungkin punya perusahaannya. Jadi mereka naik itu buat ngungsi," ujar pria yang sudah menjaga selama 16 tahun di kompleks tersebut.
Saat ini, lanjutnya, banyak warga yang memilih bertahan di apartemen atau tempat yang lebih aman. Muslihin menambahkan, hampir seluruh pemukiman elite itu tergenang banjir. Delapan RT yang ada di kompleks itu digenangi banjir. Ketinggian air sempat menyentuh 1 meter.
Saat ini air sudah mulai surut. Di beberapa titik misalnya di jalan Karang Bolong 5, Parang Tritis 9, dan Parang Tritis Raya, sudah dapat dilalui kendaraan. Sementara di Jalan Parang Tritis 2, air masih menggenang dengan ketinggian bervariasi, sekitar 10-30cm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.