Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PU Bersedia Serahkan Pompa ke DKI

Kompas.com - 12/02/2015, 16:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PU dan Pera) akan menyerahkan sejumlah pompa air ke Pemerintah Provinsi DKI tahun ini. Salah satunya adalah pompa air di Pakar Ikan, Jakarta Utara.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Djoko Mursito mengatakan, beberapa pompa yang akan diserahkan ke Pemprov DKI saat ini sedang dalam masa pemeliharaan.

"Tahun ini kita memang akan menyerahkan sejumlah pompa ke Pemprov DKI, termasuk yang di Pasar Ikan. Nanti begitu selesai masa pemeliharaan, pasti akan ada serah terimanya," kata Djoko kepada Kompas.com, Kamis (12/2/2015).

Menurut Djoko, saat ini ada beberapa pompa air milik Kementerian PU dan Pera yang sudah dipinjamkan kepada Pemprov DKI. Hanya saja, pengoperasiannya masih di bawah kewenangan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU-Pera.

"Kalau nanti sudah diserahterimakan, tentu wewenang pengoperainnya juga bisa langsung dilakukan oleh Pemprov DKI," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu (11/2/2015) kemarin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah meminta wewenang pengoperasian pompa milik Kementerian PU dan Pera di Ibu Kota diserahkan ke Pemprov DKI.

"Saya sampaikan ke Pak Presiden supaya ada koordinasi. Maksud saya, kami akan bikin surat, lebih baik semua pompa dan segala macam jalan yang (wewenang pemerintah) pusat itu kasih ke DKI yang urus deh," kata Basuki di Balai Kota. 

Ia menjelaskan, pompa air saat ini menjadi hal utama dalam penanganan banjir Jakarta, terlebih tanah di kawasan Jakarta Utara terus mengalami penurunan karena pengambilan air tanah yang besar.

"Tadi pagi Pasar Ikan tidak hidup penuh pompanya. Saya sudah kasih tahu, pompa (air) Pasar Ikan harus dihidupkan penuh. Ini pompanya berapa yang hidup sekarang? Cuma satu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com