Untuk membantu meringankan penderitaan warga korban banjir, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinas Dukcapil) DKI Jakarta siap melakukan layanan administrasi kependudukan (adminduk) bagi korban banjir di Ibu Kota dengan sistem jemput bola.
Dokumen yang rusak atau hilang akan diganti, dan warga tidak dipungut biaya alias gratis. Layanan adminduk itu rencananya akan digelar di rumah susun (rusun) dan wilayah terdampak banjir.
"Ini secara otomatis, kita akan jalan memberikan pelayanan untuk korban banjir, dikaitkan dengan KTP Mobile," kata Edison Sianturi, Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, di Balai Kota, Selasa (17/2/2015).
Edison mengatakan, sebelum menggelar layanan adminduk bagi korban banjir, pihaknya harus lebih dahulu melakukan survei ke wilayah-wilayah yang terdampak banjir. Setelah itu, pelayanan akan dilangsungkan ke wilayah permukiman masyarakat.
"Konsentrasi kita ke rusun-rusun dan daerah banjir. Pola pelayanannya, kita akan datangi RW-RW pascabanjir nanti," terangnya.
Menurut Edison, pelayanan adminduk bagi korban banjir ini biasanya baru digelar 14 hari pascabanjir. Sebab, saat ini, masyarakat yang terdampak banjir masih berkonsentrasi membersihkan rumah dan mengurus harta benda mereka.
"Kalau sudah 14 hari pascabanjir, baru kita masuk. Kita mesti lihat dulu karena sekarang ini masyarakat masih konsentrasi untuk pembersihan rumah dulu," ungkapnya.
Namun, sampai kini, pihaknya belum menerima laporan kehilangan surat-surat ataupun dokumen kependudukan dari warga korban banjir. Maka dari itu, pihaknya menilai layanan adminduk ke wilayah permukiman warga sementara ini masih belum perlu dilakukan.
"Belum ada warga di daerah banjir yang melapor kehilangan. Apalagi banjir tahun ini tidak separah tahun lalu, jadi mungkin memang tidak warga yang kehilangan," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.