Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Diprioritaskan, Penumpang Lion Air Telantar 2 Hari Marah di Loket

Kompas.com - 20/02/2015, 13:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang Lion Air yang mengaku sudah menunggu di Bandara Soekarno-Hatta selama dua hingga tiga hari marah. Mereka merasa tidak mendapat keadilan karena tidak mendapatkan kompensasi yang sesuai dibandingkan penumpang yang baru datang hari ini, Jumat (20/2/2015).

Seorang perempuan yang sudah menunggu sejak Rabu (18/2/2015), Lina Febriani, mulai marah di loket penerimaan komplain di Terminal 3. Dia melihat antrean penumpang Lion Air lainnya yang dijadwalkan berangkat pada hari ini lebih didahulukan untuk proses refund.

Sedangkan penumpang yang sudah menunggu lebih dari sehari diminta mengantre sama dengan penumpang hari ini. "Apa-apaan ini? Masa kita enggak didahulukan? Kemarin dijanjiin kita jadi prioritas, kok malah kita disuruh nanti-nanti lagi," kata Lina sembari membentak petugas Angkasa Pura di depan loket.

Lina bersama beberapa orang lain juga mengecam soal bagasi mereka yang sudah tidak tahu lagi keberadaannya. Penumpang lain ada yang dikabarkan bahwa bagasinya sudah tiba di kota tujuan, sedangkan yang lainnya lagi mengaku tidak mendapat kabar pasti.

Sejumlah orang itu pun mulai berteriak-teriak menjelek-jelekkan nama Lion Air. Mereka juga menyalahkan personel Kementerian Perhubungan yang tidak bisa memperbaiki keadaan. "Mana nih Lion Air? Payah banget. Ditutup saja, bangkrut saja!" teriak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com