Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Koridor Terapkan E-Ticketing, Kini Beli Tiket Transjakarta Tak Bisa Tunai

Kompas.com - 21/02/2015, 13:03 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh koridor transjakarta hari ini telah seratus persen menggunakan sistem pembayaran electronic ticketing (e-ticketing). Dengan penerapan sistem ini, maka warga tidak lagi bisa membeli tiket dengan uang tunai.

"Hari ini seluruh koridor transjakarta sudah 100 persen menerapkan e-ticketing. Pembelian tiket transjakarta tidak bisa tunai lagi," ujar ANS Kosasih, Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta, Sabtu, (21/2/2015).

Kosasih menjelaskan, bahwa seluruh koridor transjakarta telah seratus persen menggunakan e-ticketing sejak 14 Febuari 2015.

Namun, pengelola transjakarta memberi waktu satu pekan pada para penumpang di koridor 4 Pulogadung–Dukuh Atas dan koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas yang belum memiliki kartu elektronik untuk membelinya.

"Sebetulnya sudah dari tanggal 14 Februari kita sudah seratus persen tetapi kita memberikan waktu satu minggu kepada penumpang di koridor 4 dan 6 untuk melengkapi kartu uang elektronik mereka," kata Kosasih. [Baca: Pendapat Penumpang Transjakarta Tentang Penerapan E-Ticketing]

Penggunaan sistem e-ticketing telah dimulai secara bertahap sejak Agustus 2014 dan dimulai dari koridor 1, hingga yang terakhir ialah koridor 4 dan 6.

Dua koridor ini menjadi koridor terakhir yang menggunakan sistem e-ticketing karena sebelumnya terkendala masalah non teknis.

"Koridor 4 dan 6 itu yang terakhir karena sempat terhalang kendala non teknis," kata Kosasih saat ditemui di halte transjakarta Manggarai, Jakarta Selatan.

Sebelumnya di koridor 4 dan koridor 6 melayani dua sistem pembayaran, yaitu secara manual dengan menggunakan tiket kertas dan secara elektronik dengan e-ticketing.

Kini warga Jakarta harus membeli tiket transjakarta secara elektronik dengan menggunakan kartu uang elektronik yang dikeluarkan dari enam bank, yaitu Bank DKI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank BRI, dan Bank Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com