Terhitung sejak tahun 2011 hingga tahun ini, program renovasi total SDN 01 Duri Kepa jalan di tempat. Renovasi yang disebabkan bangunan sekolah dilahap api pada tahun 2011 lalu itu mangkrak karena kehabisan anggaran.
Lambatnya program renovasi oleh Pemkot Jakarta Barat ini di keluhkan orang tua siswa dan guru-guru SDN 01. Pasalnya, semenjak kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke SDN 11 dan 12 Pagi Duri Kepa beberapa aktivitas sekolah menjadi terganggu.
Mardiah Hayati, salah seorang guru SDN 01 Duri Kepa, mengatakan, mangkraknya program renovasi sangat menghambat kegiatan belajar mengajar. Salah satunya saat siswa kelas enam akan melaksanakan tryout, latihan Ujian Nasional yang memerlukan banyak ruang kelas.
“Ruangannya sangat terbatas. Di sini saja ruang guru, tata usaha dan kepala sekolah di jadi satu karena enggak ada ruangan lagi. Semoga pembangunan cepat diselesaikan,” kata Mardiah saat ditemui di ruang guru SDN 01 Duri Kepa.
Mardiah menuturkan, selama hampir empat tahun, pihak SDN 01 harus menunggu perbaikan sekolah. Agustus 2014 mulailah renovasi total. Memasuki pertengahan Desember 2014 pembangunan dihentikan. Hingga kini, bangunan yang direncanakan akan memiliki tiga lantai itu terbengkalai begitu saja.
Sekertaris Lurah Duri Kepa, Ahmad Mawardi, membenarkan mangkraknya pembangunan gedung SDN 01 Duri Kepa. “Saat saya ke sana pada awal Januari lalu pembangunan sudah berhenti. Tapi saya juga kurang tahu apa sebabnya,” ujar Mawardi saat ditemui di kantor Kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat, Senin (23/2/2015).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, rehabilitasi total bangunan sekolah berlantai tiga itu masih jauh dari kata setengah jadi. Baru tiang-tiang penyangga yang berdiri tegak. Atap sekolah dan dinding gedung pun belum terlihat. Di sekeliling bangunan terdapat tumpukan batu bata serta sisa pasir yang sudah tidak digunakan.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, Samlawi, mengatakan, terbengkalainya pembangunan sekolah dasar tersebut lantaran belum adanya anggaran dari pemerintah.
“Anggarannya kan belum jelas karena belum diketok palu oleh anggota dewan. Sejak Desember 2014 anggaran sudah habis,” terang Samlawi.
Samlawi pun belum bisa menjawab berapa jumlah pasti pembangunan sekolah di Jakarta Barat yang mangkrak akibat tidak adanya anggaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.