Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Telat Dua Bulan, Pekerja Kebersihan KBT Dililit Utang

Kompas.com - 26/02/2015, 13:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas kebersihan di Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, mengaku belum menerima gaji hingga menjelang akhir Februari 2015 ini.

Seorang petugas kebersihan yang ditemui Kompas.com, R (28), mengatakan utangnya sudah menumpuk karena gaji selalu telat. Dua bulan ini pun dia belum menerima gaji. "Dari Januari sampai saat ini gaji belum dibayar," kata R, Kamis (26/2/2015).

R mengaku, tidak ada penjelasan dari atasannya di Dinas Kebersihan mengenai keterlambatan masalah pembayaran gaji ini. "Mungkin ini karena masalah Pak Ahok sama DPRD ini," ujar R, merujuk kisruh soal APBD antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD.

R menuturkan, saat ini istrinya sedang hamil 8 bulan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ia terpaksa berutang. Sekarang utangnya sudah lebih dari Rp 1 juta. Dia juga memiliki utang sebesar Rp 400.000 untuk rokok dan kopi di warung dekat KBT.

"Kemarin buat tujuh bulanan istri juga habis-habisan. Pinjam sana-sini," ujar pria berpenghasilan UMR ini.

Hal serupa dialami D (28), rekan R di KBT yang menanti tanpa penjelasan. Sebenarnya, lanjut D, Jumat (20/2/2015) kemarin sudah ada informasi gaji mereka yang telah dua bulan akan dibayar. "Tapi pas cek rekening saldonya masih kosong," ujar dia.

D juga meminjam untuk memenuhi kebutuhannya. Padahal, ia memiliki anak yang duduk di kelas VI SD dan yang masih berusia 1 tahun. D mengaku, pinjamannya di luar selama dua bulan tanpa gaji di atas Rp 1,5 juta. "Kalau di warung Rp 700.000 buat beli kopi sama rokok," ujar D.

Baik R dan D, mengatakan, rata-rata rekan mereka yang bekerja di aliran KBT, memiliki pinjaman di atas Rp 1 juta. Kejadian ini, sambung mereka, juga pernah terjadi tahun sebelumnya. Tidak hanya awal bulan saja.

"Lebaran kemarin itu dua bulan gaji nunggak. Bayangin Lebaran itu kita kan kebutuhan buat pakaian anak, macam-macam. Sampai bingung kita," ujar R.

Untung menalangi kebutuhan, kadang mereka menjual barang bekas yang dipulung dari aliran KBT. Ia berharap, tidak ada keterlambatan gaji lagi bagi mereka ke depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com