Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Taufik dan Lulung soal Pesan WhatsApp yang Beredar

Kompas.com - 04/03/2015, 08:31 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah percakapan melalui aplikasi layanan pesan instan WhatsApp di antara dua orang yang diduga Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik dan Abraham "Lulung" Lunggana beredar. Isi percakapan tersebut berisi kepanikan mereka berdua atas tindakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Percakapan via WhatsApp itu pun diberitakan pada salah satu media online. Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik menyebut hal itu merupakan cara membela yang jahat.

"Bolehlah membela membabi buta, tapi jangan dengan cara yang jahat," ujar Taufik, Selasa (3/3/2015).

Percakapan melalui WhatsApp yang dimaksud Taufik diawali oleh masuknya pesan dari orang yang disebut sebagai Lulung.

"Ini begimane ceritanye sih? Kok si gila udeh lapor KPK aje bos? Bisa gawat nih kita."

Kemudian orang yang diduga Taufik membalasnya, "Iya ji, makanya ane kan udeh bilang sm ente, kita ancem dulu aja dia, bukan langsung angket aja kyk gini. ngamuk dia jadinya."

Atas percakapan itu, Taufik mengatakan bahwa Lulung tidak pernah memanggil dia dengan sebutan 'bos', tetapi dengan sebutan 'abang' saja. Dia juga mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Lulung via WhatsApp.

Taufik merasa cukup komunikasi karena bertemu dengan Lulung tiap hari. Komunikasi melalui ponsel yang mereka lakukan biasanya terjadi di BlackBerry Messenger atau telepon.

Ikut mengomentari hal tersebut, Lulung juga mengatakan tidak pernah berkomunikasi dengan Taufik melalui WhatsApp. Lulung mengaku sebagai orang "jadul" yang baru mengenal aplikasi WhatsApp dua minggu lalu.

Menurut Lulung, orang yang memiliki nomor WhatsApp miliknya begitu terbatas, yaitu sekitar 20 orang. "Saya orangnya jadul, baru belajar WhatsApp dua minggu. Itu isinya perempuan semua lagi, perempuannya ibu-ibu pengajian," ujar Lulung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com