Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Gunakan APBD 2014, Pembangunan Jakarta Terancam Mandek

Kompas.com - 06/03/2015, 21:08 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 sebagai solusi kisruh antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai akan menimbulkan kerugian. Bila akhirnya APBD 2014 yang digunakan, beberapa proyek pembangunan di Jakarta diperkirakan tidak dapat berjalan.

"Ruginya usulan tahun ini tidak bisa dilaksanakan, bisa mandek," ujar Yenny Sucipto, Sekertaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Jumat, (6/3/2015).

Yenny mencontohkan, pembangunan mass rapid transit (MRT) serta normalisasi sungai terancam tak dapat dilanjutkan karena kedua program tersebut belum tentu ada di APBD 2014.

Selain merugikan dari sisi pembangunan, penggunaan APBD tahun sebelumnya juga merugikan dari sisi pertumbuhan ekonomi Jakarta. Hal ini dikarenakan target pendapatan daerah harus mengikuti target tahun sebelumnya. [Baca: Bila Tetap Kisruh, Pemprov DKI Akan Gunakan APBD 2014]

Padahal, pendapatan DKI Jakarta sekarang dinilai lebih besar. "Lebih enggak menguntungkan karena yang kemarin penyerapannya juga rendah. Penyerapan sekarang sudah cukup ideal buat Jakarta, apalagi ada proyek nasional seperti MRT," kata Apung Widadi selaku Manajer Advokasi dan Investigasi Fitra.

Sebelumnya diberitakan, hingga saat ini, perselisihan antara Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI terkait RAPBD 2015 terus berlanjut.

Perselisihan ini menyebabkan pengesahan APBD 2015 tertunda. Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, bila perselisihan itu tidak kunjung menemui titik temu, maka Pemprov akan menggunakan APBD 2014.

"Kalau berjalan baik, setuju, maka keluar Perda APBD 2015. Setelah itu, bisa jalan. Tatapi kalau deadlock, pemda akan bersurat ke Kemendagri bahwa ini deadlock, dan gubernur bisa membuat Pergub APBD 2014," kata dia, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/3/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com