Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Permata Hijau ke Patal Senayan Ditutup pada April 2015

Kompas.com - 11/03/2015, 12:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Persimpangan jalan tak sebidang di pelintasan kereta api memang sangat rawan kecelakaan. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun jalan layang atau flyover di persimpangan tak sebidang.

Akibat pembangunan flyover tersebut, kemacetan semakin parah di perempatan itu. Angkutan umum dan kendaraan pribadi masih berperilaku sembarangan saat melintasi pelintasan kereta api.

Oleh sebab itu, jalur yang mengarah dari ‎Permata Hijau ke Patal Senayan akan ditutup. Hal ini tidak menunggu sampai flyover Permata Hijau rampung dikerjakan pada tahun 2016 mendatang.

"Memang untuk flyover Permata Hijau, jalur di bawahnya akan ditutup. Nanti kami tutup," kata Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo saat dihubungi di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2015).

"Jadi, tidak usah menunggu jadi karena kemacetan selalu terjadi di Jalan Patal Senayan, baik kendaraan yang mau nyebrang rel, ke Patal Senayan, maupun arah Permata Hijau," ucapnya.

Selama ini, rencana penutupan jalur di bawah flyover selalu mendapat penentangan dari masyarakat. Rencana penutupan jalan akan dilaksanakan pada April 2015 mendatang. "Hambatan-hambatan itulah yang harus dihadapi di lapangan," tuturnya.

‎Pagar pembangunan flyover Permata Hijau terlihat sudah terpasang dengan ukuran 500 x 10 meter, dari arah Jalan Arteri Permata Hijau sampai ke arah Senayan. Hanya tersisa dua lajur bagi kendaraan roda empat untuk bisa melintas.

Beberapa alat berat terlihat sedang digunakan oleh para pekerja untuk melakukan pengeboran. Selain itu, ada dua backhoe yang sedang bekerja mengeruk jalan raya, dan mesin bor yang sedang menembus tanah.

Rencananya, flyover Permata Hijau akan memiliki panjang 533 meter dengan lebar 10 meter. Masa pembangunannya akan memakan waktu sekitar satu tahun. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com