Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebenarnya CFD Kan Juga Bagian dari Politik Pemprov DKI"

Kompas.com - 29/03/2015, 09:36 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga menyatakan ketidaksetujuan mereka atas wacana pelarangan kegiatan politik di car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI - Sudirman, Jakarta.

Salah satunya adalah komunitas Red Carpet Cikini, yang pada Minggu (29/3/2015) ini menggelar aksi teatrikal pantomim antikorupsi.

"Harusnya enggak perlu dilarang. Itu kan hak warga negara. Mau milih siapa, dukung siapa, atau percaya siapa. Sebenarnya CFD kan juga bagian dari politik Pemprov DKI," ucap Sky, koordinator Red Carpet Cikini saat ditemui Kompas.com di Bunderan HI, Minggu pagi.

Menurut Sky, CFD memang bertujuan agar masyarakat bisa berolahraga dan sehat. Namun dilihat dari sisi politik, Pemprov DKI juga sedang mengambil hati warga. Menurut Sky, CFD bisa dilihat sebagai pencitraan bagi pejabat DKI.

"Mugkin yang melarang enggak mau dipolitikin. Kalau seandainya di acara CFD warga diwajibkan lari atau olahraga, baru boleh dilarang kegiatan politiknya. Nanti yang tidak lari kena sanksi. Tapi kan, mereka (Pemprov DKI) cuma bilang CFD," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Sky dan 9 orang anggota komunitasnya menggelar teatrial pantomim anti korupsi. Beberapa anggota komunitas itu tampak berbedak putih dan berlipstik merah menyala. Salah satu dari mereka memegang koper berisi uang imitasi.

Warga lain yang ditemui Kompas.com, Tika (22), juga tidak mempermasalahkan adanya kegiatan politik. Menurut dia, itu bagian dari keramaian di CFD.

"Selama mereka ngelakuinnya dengan cara yang aman, tertib, enggak rusuh, atau teriak-teriak sih, gue enggak masalah," ujar Tika.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji usulan pelarangan kegiatan politik di CFD karena tidak sesuai dengan tujuan awal CFD, yakni untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta. [Baca: Pemprov DKI Kaji Pelarangan Kegiatan Politik Saat "Car Free Day"]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com