Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Penjelasan Normalisasi Kali Krukut, Kasudin Tata Air Gemetaran

Kompas.com - 31/03/2015, 16:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas (Kasudin) Tata Air Jakarta Selatan Deddy Budiwidodo terlihat gemetar, gelagapan dan arah matanya tak menentu ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjuk dia. Deddy diminta menjelaskan permasalahan normalisasi Kali Krukut yang tak kunjung terealisasi.

Kejadian ini bermula ketika salah seorang perwakilan Pengelola Aset Jakarta Selatan mempertanyakan kepada Basuki mengapa Kali Krukut belum juga dapat dinormalisasi.

Akibatnya, ketika hujan deras, air Kali Krukut meluap dan mengakibatkan banjir merendam hampir sebagian Jakarta Selatan. 

"Masalah ini biar Kasudin (Tata Air Jaksel)-nya yang langsung jawab, Pak. Saya juga pengin dengar alasannya Kasudin kenapa (Jaksel) selalu banjir, ayo Pak jawab," kata Basuki seraya menunjuk Deddy yang duduk di barisan ketiga tempat duduk di ruang pola, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015). 

Deddy terlihat grogi. Sementara peserta musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Pemkot Jakarta Selatan yang memenuhi ruangan itu langsung tertawa. Tak ada kesan tegang ketika Basuki meminta Deddy berdiri dan menjelaskan alasan molornya normalisasi Kali Krukut.

"Izin Pak. Kali Krukut akan kami lakukan pelebaran dan normalisasi. Mudah-mudahan tidak banjir lagi, Pak," kata Deddy terbata-bata. [Baca: Biarkan Rumah Pompa Tak Berfungsi, Kasudin Tata Air Dievaluasi Ahok]

Basuki menyanggah pernyataan Deddy. "Bukan mudah-mudahan jawabannya, Pak. Bagaimana supaya tidak terulang lagi banjir di lokasi yang sama," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Deddy menjawab kembali. Ia menjelaskan jajarannya bakal melakukan pembebasan lahan dan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum untuk normalisasi Kali Krukut.

Menurut dia, ada beberapa lahan yang harus dibebaskan untuk normalisasi Kali Krukut. "Di sana juga ada bottleneck arah Petogogan-Kemang. Jika ini selesai, bebas banjir, Pak," kata Deddy. 

"Bapak jamin airnya enggak meluap lagi ya?" tanya Basuki. "Teorinya begitu Pak. Kami alokasikan pompa juga di tanggul," jawab Deddy.  "Tahun ini pasti selesai ya Pak normalisasinya," tanya Basuki pagi.

Pertanyaan Basuki yang tak ada habisnya ini membuat peserta musrenbang tak henti-hentinya tertawa, termasuk Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana yang duduk di samping Basuki.

Mendengar pertanyaan Basuki, Deddy menjelaskan tahun ini instansinya bakal melakukan pembebasan lahan serta pembangunan dan pengokohan dinding turap (sheetpile).

Namun, Basuki tak puas dengan jawaban Deddy dan ia memastikan normalisasi Kali Krukut harus bisa diselesaikan tahun ini.

"Kalau enggak selesai, keburu saya sudah berhenti jadi Gubernur, Pak. Saya enggak sempat lihat kawasan Jakarta Selatan bebas banjir," kata Basuki tertawa. Deddy pun langsung mengangguk tanda menyanggupi instruksi Basuki. 

Basuki mengaku pernah bertanya perihal kinerja Deddy kepada Kepala Dinas Tata Air DKI Yusmada Faizal. Basuki menduga, Deddy tidak tepat menjabat sebagai Kasudin Tata Air Jakarta Selatan.

Sebab, tempat tinggal Deddy bukanlah di wilayah Jakarta Selatan, melainkan di Jakarta Timur. Ia juga bertanya latar belakang Deddy ke Yusmada.

Kepada Basuki, Yusmada mengatakan bahwa Deddy dahulu menjabat sebagai Kepala Seksi Perencanaan dan Pelayanan Masyarakat Sudin Tata Air Jakarta Selatan. Sehingga ia merasa tepat mengangkat Deddy sebagai Kasudin Tata Air Jakarta Selatan. 

"Saya itu deg-degan lho Pak kalau Jakarta Selatan sudah banjir pasti akan menimpa Jakarta Utara. Sekarang kalau Bogor hujan pasti Jakarta Selatan dapat kiriman airnya juga. Pompa mobile juga harus dioptimalkan, Pak," kata Basuki. 

"Saya harap bapak bisa kerja lebih baik lagi. Karena banyak pegawai yang incar posisi bapak," kata Basuki kepada Deddy. "Siap Pak. Normalisasi Kali Krukut memang jadi program kami," jawab Deddy dengan tegap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com