Dalam sambutannya, Basuki teringat alasannya menjadi politisi. Dia mengaku ingin memberikan jaminan kesehatan bagi warga yang kurang mampu.
"Terlepas dari jabatan gubernur, secara pribadi saya bersyukur. Tanda tangan saya ini, tujuan saya untuk masuk ke politik," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (1/4/2015).
Dahulu, Basuki ingin dapat membantu warga kurang mampu yang sedang sakit. Hanya saja, dengan berbekal sebagai pengusaha, modalnya tidak akan cukup untuk membantu warga kurang mampu tersebut. Sehingga sang ayah, Indra Tjahaja Purnama, mengimbaunya untuk menjadi seorang pejabat.
Basuki tidak berpikir berapa uang yang dihabiskan untuk membantu warga yang sakit itu. Sebab uang yang digunakan merupakan uang rakyat atau anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Untuk itu, ia memutuskan menjadi Bupati Belitung Timur dan menjalankan program jaminan kesaehatan.
"Saya bupati pertama yang kasih jaminan kesehatan. Tahun 2006, kami berikan jaminan kesehatan secara penuh dengan syarat penerima jaminan itu mau dirawat di ruang kelas III," kata Basuki.
Program ini pula yang dilanjutkan Basuki saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Di sisi lain, ia masih menyayangkan belum semua warga Jakarta memiliki asuransi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Sehingga, ia menginstruksikan kelurahan untuk segera mendata warganya dan bergabung mengikuti BPJS.
Ia juga menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah untuk menggunakan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) sebagai agenda pemasaran BPJS. PNS DKI Jakarta yang berhasil mempromosikannya akan mendapatkan nilai tambah.
"Harapan kami dapat memanfaatkan seluruh BPTSP kami untuk memasarkan BPJS, supaya masyarakat mengerti betapa pentingnya BPJS. Kalau perlu tungguin di rumah sakit dan tawarkan (BPJS)," kata Basuki.
Melalui kerja sama ini, seluruh pekerja kontrak perorangan akan mendapatkan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Mereka pun mendapatkan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.