Pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Pasar Blok G sempat berjaya. Tidak hanya Blok G yang untung, tapi lingkungan di sekitar kawasan Pasar Tanah Abang lainnya juga mendapat hal positif, seperti jalan yang leluasa dari pedagang dan antrean kendaraan umum.
Namun semakin ke sini, kejayaan itu meredup. Pasar Blok G kembali sepi. Pedagang-pedagang yang semula mendapatkan gratis masa pakai kios di sana, memutuskan kembali berjualan di jalan. Kondisi badan jalan, terutama di Jalan Jati Baru X pun kembali ramai.
Ramainya dagangan di jalan turut mengundang antrean angkutan umum yang mencari penumpang dari pengunjung di jalan. Kemacetan pun kini bisa dirasakan mulai dari masuk wilayah Stasiun Tanah Abang sampai Blok G dan seterusnya.
Itulah sedikit potret yang mungkin menjadi alasan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin membongkar habis Pasar Blok G. Rencana ini masih dalam proses pengajuan proposal desain dan rencana tata bangunan oleh PD Pasar Jaya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Namun yang pasti, Pasar Blok G akan diubah secara total.
"(Aspek) yang diubah adalah keseluruhan. Dari lahan yang ada akan dibagi-bagi untuk pasar, parkir, dan sarana lainnya," kata Asisten Manajer Teknik dan Tata Kelola Bangunan Pasar Tanah Abang Blok G Iwan Oscandar, Senin (6/4/2015).
Sama seperti yang sebelumnya pernah diutarakan oleh Manajer Pasar Blok G Namen Suhadi, Iwan juga berpendapat salah satu penyebab Blok G sepi adalah minimnya lahan parkir. Tempat parkir di sana hanya bisa untuk kendaraan roda dua. Sementara, cukup banyak pedagang yang membawa barang dagangannya dengan mobil. Belum lagi lahan untuk parkir pengunjung yang harus berebutan dengan kendaraan pedagang di sana.
"Melihat dari situasi kawasan, seperti yang ada saat ini, kalau Blok G tetap dibiarkan seperti ini, nilai saingnya pasti berkurang," ujar Iwan.
Dia berharap, dengan perombakan secara menyeluruh nanti, Blok G bisa memiliki fasilitas dan nilai bisnis yang sama dengan pasar-pasar lain di Tanah Abang.
Basuki berencana membuat Blok G jadi pasar modern dengan cara menyambungkan bangunan Blok G ke bangunan pasar lain yang ramai pengunjung. "Kita sambungin (Blok G) ke Blok A dan Blok B saja biar seolah-olah kami manfaatkan lakunya orang-orang di sana," tutur Basuki, Rabu (31/3/2015).