Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mawar dan Spanduk Dukung Pemakzulan Ahok di Ruang Paripuna

Kompas.com - 06/04/2015, 18:28 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa tiba-tiba mendatangi balkon ruang sidang paripurna DPRD DKI saat pelaksanaan paripurna angket. Ketika itu, Ketua Tim Angket Muhammad Sangaji hampir selesai menyampaikan laporan hasil penyelidikan terhadap pelanggaran kebijakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Mendukung DPRD DKI impeach Ahok," isi dari spanduk yang dibawa mahasiswa tersebut di ruang sidang paripurna, Senin (6/4/2015).

Awalnya, ada satu spanduk yang dipasang oleh para mahasiswa. Tidak lama setelah spanduk itu dipasang, mereka ingin memasang spanduk lainnya. Staf DPRD yang mengetahui hal itu segera mencabut spanduk milik mereka dan merebutnya. Sehingga, hanya satu spanduk yang sempat terpasang.

Pada saat yang sama, anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Syarif meminta agar pimpinan DPRD menindaklanjuti temuan tersebut dengan menggulirkan hak menyatakan pendapat. Dia mengaku sudah mendapatkan persetujuan dari sebagian anggota DPRD.

"Oleh karena itu, kami meminta pimpinan menindaklanjutinya dengan penyampaian hak menyatakan pendapat. Sesudah ketentuan dalam rangka hak menyatakan pendapat diajukan, sekurang-kurangnya 20 orang. Kami sudah dapatkan tanda tangan teman-teman yang setuju," kata anggota panitia angket Syarief.

Setelah rapat paripurna berakhir, ternyata ada wanita yang sudah menunggu hingga anggota DPRD selesai melaksanakan sidang. Wanita remaja ini merupakan bagian dari Aliansi Mahasiswa Jakarta. Mereka langsung membagi-bagikan bunga mawar berwarna merah dan putih kepada beberapa anggota Dewan seperti Muhamad Sangaji dan Abraham Lunggana. Di baju mereka, tertera tulisan "Ahok Harus Turun".

"Karena kita peduli sama rakyat Indonesia khususnya Ibu Kota Jakarta. Setidaknya, kita mendukung DPRD DKI karena apapun program yang dicanangkan DPRD, setidaknya didengar. Kita tahu ahok tegas tapi seenggaknya tidak kayak gini," ujar salah seorang mahasiswa yang membagikan bunga, Fitria.

"Awalnya kita memang tidak kecewa tapi semakin kesini akhirnya kita kecewa dengan Ahok. Ahok harus turun, Ahok harus turun," ujar Fitria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Pakaian Di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian Di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com