"Kalau Pak Jokowi (yang memutuskan), enggak mungkin dipecat gue," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (8/4/2015).
Kalaupun pada akhirnya dia dipecat, Basuki mengaku sudah mengutarakan ketertarikannya mengurus permasalahan beras dan distribusi beras untuk warga kurang mampu dengan menjadi kepala Bulog.
"Kecuali kalau Kabulognya enggak beres, baru Pak Jokowi pecat saya dari Gubernur dan aku dijadikan kepala Bulog," kata Basuki tertawa.
Jika bukti-bukti pelanggaran yang dibawa DPRD kuat menyatakan dia bersalah, Basuki mengaku siap dipecat, bahkan dipenjara. Jika dipecat dari Gubernur pun, menurut dia, hal itu baru dapat terlaksana pada 2016 mendatang sehingga ia merasa tidak perlu memusingkan keputusan angket tersebut.
"Kalau masuk penjara, saya minta latihan di Rutan Pondok Bambu, buat melatih wanita-wanita supaya lebih cerdas," kata Basuki tertawa lagi.
Mantan Ketua MA Harifin Tumpa pernah menjelaskan, nasib Basuki berada di tangan Presiden Jokowi. Sebab, Jokowi-lah yang melantik Basuki sebagai Gubernur DKI. MA hanya memeriksa apa benar ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Basuki.
Apabila MA membenarkan pernyataan DPRD, MA akan melegitimasi temuan tersebut. Dari keputusan tersebut, anggota legislatif dapat mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk mencopot Basuki dari jabatannya saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.