"Saya akan laporkan ke Bareskrim atas tuduhan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan," ujar Sarianta ketika dihubungi, Jumat (10/4/2015).
Sarianta membantah terlibat kasus UPS. Kata Sarianta, dia tidak masuk dalam tim badan anggaran DPRD DKI. Sarianta mengatakan pengusulan UPS ada pada anggaran pendapatan belanja daerah perubahan (APBD-P).
Sedangkan, dia mengaku tidak hadir dalam tahap penyelesaiannya. Selain itu, kata Sarianta, dia juga bukan pihak yang menandatangani dokumen pengusulan tersebut.
Kemungkinan, kata Sarianta, dia akan membuat laporan tersebut Senin depan. "Mungkin hari Senin, karena saya dapat pastikan saya clear dalam masalah ini, karena saya yakin mata Tuhan saya tertuju kepada orang yang benar," ujar Sarianta.
Untuk diketahui, belasan warga yang menamakan diri Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD, Rabu (8/4/2015).
Para pengunjuk rasa menuntut agar pimpinan DPRD mendukung pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan alat penyedia daya listrik atau UPS tahun 2014.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bergambar orang-orang yang mereka tuding sebagai tersangka kasus korupsi UPS.
Orang-orang tersebut adalah Ketua DPRD DKI periode 2009-2014 Ferrial Sofyan, serta para anggota Komisi E pada periode tersebut, yakni Firmansyah, Igo Ilham, Sahrianta Tarigan, Fahmi Zulfikar, Misan Samsuri, Lucky Sastrawiria, Sandy SAP, dan Neneng Hasanah. [Baca: "Inilah Anggota Dewan yang Terlibat Kasus UPS"]
"Inilah anggota dewan yang terlibat kasus UPS. Merekalah orang-orang yang telah merampas uang rakyat demi keuntungan mereka sendiri. Mereka membeli barang dengan harga yang tidak wajar. Orang-orang ini harus segera ditangkap," ujar salah seorang pengunjuk rasa.
Sarianta merupakan sekretaris komisi E pada periode sebelumnya. Akan tetapi, periode kali ini dia tidak berada dalam jajaran dewan lagi.
Beberapa anggota Komisi E periode lalu juga banyak yang tidak lagi masuk jajaran dewan periode ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.