Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Aturan untuk Truk di Bandara Soekarno-Hatta Selama Pelaksanaan KAA

Kompas.com - 17/04/2015, 16:30 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Selama Peringatan Ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 19 sampai 26 April 2015, truk-truk yang biasa melintasi area Bandara Soekarno-Hatta menuju Dadap dan Rawa Bokor tidak diizinkan berada di kawasan tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan dan hal-hal lain yang tidak diinginkan selama pelaksanaan KAA. "Larangan hanya untuk truk yang menuju kawasan Dadap atau Rawa Bokor lewat Soekarno-Hatta. Pokoknya yang tidak ada kepentingan enggak boleh lewat sana. Yang boleh masuk hanya yang ke area kargo," tutur Kasat Lantas Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Zainal Azhab, Jumat (17/4/2015).

Zainal menjelaskan bahwa pihaknya telah memasang spanduk yang menjelaskan soal larangan itu di beberapa tempat, termasuk di kawasan Tol Sedyatmo, Bandara Soekarno-Hatta, dan pos polisi Dadap.

Spanduk-spanduk tersebut telah dipasang sejak seminggu yang lalu. Selain dengan spanduk, pada hari pelaksanaan KAA, Zainal juga turut menurunkan beberapa personel untuk membantu mengurai kemacetan dan berperan sebagai penegak hukum. Jika nantinya ada yang kelihatan mengarah ke Dadap atau Rawa Bokor, truk akan langsung diberhentikan dan pegemudi akan diberi penjelasan soal larangan melintas tersebut.

"Kami berupaya tidak ada sanksi berupa tilang. Kalau ada yang melanggar, kami akan kawal sampai balik lagi ke Tol Sedyatmo agar dia mencari jalur alternatif lainnya," tambah Zainal.

Bandara Soekarno-Hatta menjadi satu dari empat bandara yang disiapkan selama KAA berlangsung. Tiga bandara lainnya adalah Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Radin Inten II (Lampung), dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).

Keempat bandara tersebut nantinya akan digunakan untuk lalu lintas pesawat terbang yang membawa para delegasi Asia dan Afrika yang akan menghadiri Peringatan Ke-60 KAA dari Jakarta ke Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com