Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjun Payung dengan Posisi 18 Susun Tegak, TNI AD Pecahkan Rekor

Kompas.com - 17/04/2015, 18:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat (PTPAD) berhasil memecahkan rekor terjun payung kategori Canopy Relative Work (CRW) atau kerjasama di udara dengan posisi 18 susun tegak.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (17/4/2015), tim penerjun yang sebagian besar terdiri dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memecahkan rekor pada 14 April 2015 lalu.

"Pemecahan rekor ini memperbaiki rekor sebelumnya pada 1997 lalu dengan formasi 17 penerjun susun tegak," ujar staf Penerangan Kopassus Mayor Achmad Munir.

Penerjun berangkat dari Lapangan Terbang Pondok Cabe, Jakarta Selatan, menggunakan Pesawat Casa 212 dengan nomor badan A9146 yang dikemudikan pilot Letkol Dadan dan copilot Kapten Cesar. Penerjun melaksanakan aksinya saat pesawat berada di ketinggian 13.800 kaki.

Munir mengatakan, aksi penerjun itu tidaklah dicapai dengan mudah. Para penerjun sudah berlatih sejak Februari 2015, dengan frekuensi latihan dua hingga empat kali sehari dari ketinggian 10.000 hingga 14.000 kaki.

"Dan alhamdullilah penerjun berhasil beraksi dengan posisi 18 penerjun susun tegak ke atas dengan menggunakan jenis parasut triathlon. Semua mendarat dengan selamat," ujar Munir.

Adapun nama 18 penerjun yang berhasil memecahkan rekornya sendiri adalah Serka Cholik, Serka Solihin, Praka Pirnadi Rawan, Sertu Tedi Muhammad Romdon, Serka Maryadi, Serka Mahyudin, Sertu Setiadi, Serda Andar, Serka Yuli Suliswitoto, Sertu Suhari, Sertu Muhammad Irwan, Sertu Erik Prahasta, Kopda Dadang Sudrajat, Kopda Sunarto, Sertu Yudha Joko Triono, Praka Suradi, Lettu Inf Petrus Paramayudo Prabowo dan Letda Inf Adrianus Gintu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com