Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tommy Soeharto Dielu-elukan agar Jadi Presiden

Kompas.com - 19/04/2015, 07:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Putra dari Presiden kedua RI Soeharto, Hutomo "Tommy" Mandala Putra, berjanji akan mengangkat nilai jual batu akik di dunia internasional. Ia bahkan berjanji tidak akan membiarkan potensi nilai jual batu akik direbut oleh pihak asing.

Hal itu disampaikannya saat acara gala dinner dengan penggemar batu akik di Balai Panjang Museum Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (18/4/2015). Dalam acara yang digelar oleh asosiasi Great Stone Nusantara (GSN), Tommy hadir dalam kapasitasnya sebagai pembina GSN.

"Sebagai pembina GSN, saya akan mengangkat nilai jual batu dalam negeri agar tidak diserobot oleh investasi asing," kata Tommy.

Tommy juga berjanji akan memperjuangkan agar batu akik tidak dikenai pajak. Hal itu bertujuan untuk merangsang semakin banyaknya masyarakat yang mau berkecimpung di dunia jual beli batu akik.

"Selain akan mengangkat nilai jual di mata dunia, saya juga menegaskan kalau penjualan batu akik tidak akan dikenakan pajak," ucap dia.

Kehadiran Tommy di acara tersebut cukup menarik perhatian banyak orang. Ketika melihat kedatangan Tommy, cukup banyak orang berebut untuk bersalaman dengan dia. Hal itu berlanjut ketika Tommy melihat stan-stan peserta pameran batu akik hingga ia masuk ke lokasi tempat berlangsungnya acara gala dinner.

Tidak hanya itu, cukup sering juga terdengar teriakan-teriakan yang mengelu-elukan dia, termasuk teriakan yang menginginkan Tommy bisa menjadi presiden. "Kami ingin Mas Tommy jadi presiden bangsa Indonesia!" terdengar pekik di antara yang hadir.

Bahkan, ucapan serupa juga dilontarkan salah satu peserta acara yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana. "Saya cukup bangga dan mengapresiasi Mas Tommy, calon pemimpin bangsa," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). [Baca: Usai Beli Cincin Akik Tommy Suharto, Lulung Didoakan Jadi Gubernur]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com