Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesamaan Gus Dur dengan Soekarno dan Obama

Kompas.com - 25/04/2015, 12:44 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Figur Abdurrahman Wahid dalam bentuk patung semasa dia kecil baru saja diresmikan di Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015). Salah satu penggagas patung Gus Dur, Ron Mullers, melihat sosok Gus Dur, sapaan Abdurrahman Wahid, memiliki kemiripan dengan Presiden pertama RI Soekarno dan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.

"Pertama dulu kita bikin patung Obama, sekarang kita pilih Gus Dur bukan karena dia presiden, tetapi karena dia anak kecil yang punya impian besar dan kerja keras yang luar biasa," tutur Ron.

Menurut Ron, kesamaan Gus Dur dengan Obama adalah dalam hal menggapai impian. Mereka berdua awalnya hanya anak-anak biasa, sama seperti anak-anak yang lain. Namun, dari anak-anak yang biasa itu, mereka bisa tumbuh dan akhirnya menjadi orang nomor satu di negara mereka masing-masing.

Ron juga menjelaskan bahwa saat kecil, Gus Dur mirip dengan Soekarno sewaktu masih anak-anak dalam hal gemar membaca buku. Dari kebiasaan membaca buku itu pun, baik Gus Dur maupun Soekarno, jadi memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.

Selain itu, mereka juga dianggap sebagai pemimpin yang berhasil memberikan perubahan di dalam masyarakat.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap Gus Dur sebagai pahlawan yang menginspirasi siapa saja, termasuk anak-anak. Basuki pun ingin agar anak-anak meneladani dan mencontoh sikap Gus Dur yang berani, jujur, dan apa adanya.

"Justru waktu masih anak-anak harus diajarkan yang benar, punya semangat kebenaran, berani berbuat benar seperti Gus Dur. Pasti kalau berbuat benar ada saja yang enggak senang, itu wajar, enggak apa-apa," ujar Basuki.

Patung Gus Dur semasa kecil digambarkan tengah berdiri dan membaca buku. Pose tersebut dipilih karena saat kecil Gus Dur memang gemar membaca buku, sedangkan tempat menaruh patung Gus Dur, yakni Taman Amir Hamzah, merupakan tempat bermain saat Gus Dur masih kecil.

Bentuk fisik patung Gus Dur kecil berbahan dasar perunggu dengan lapisan warna coklat keemasan. Berat dari patung itu sendiri adalah 400 kilogram dan dibuat oleh seniman bernama Yani Mariani Sastranegara dengan tinggi 1,2 meter di atas penyangga berbahan batu candi dari muntilan setinggi 80 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com