Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan PKL, Ahok Bakal Kucurkan Rp 1 Triliun

Kompas.com - 07/05/2015, 13:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk pengembangan pedagang kaki lima (PKL) di ibu kota.

Basuki menjelaskan banyak warga terbantu dengan keberadaan PKL. Namun, kini banyak PKL yang berdagang dengan tidak memperhatikan kebersihan dagangan dan kerap membuat jalanan menjadi macet. 

"Saya mau kasih Rp1 triliun untuk PKL di DKI Jakarta. Karena disadari atau tidak, PKL dan pengusaha kecil menengah itu jadi penggerak perekonomian ibu kota," kata Basuki, dalam acara Women for the World, di Balai Kota, Kamis (7/5/2015). 

Anggaran tersebut, lanjut dia, salah satunya dialokasikan untuk pemberian modal kepada para PKL sebesar Rp 5 juta tiap orangnya. Nantinya pedagang itu akan didata oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI dan wajib membayar retribusi autodebet Bank DKI.

PKL itu tidak boleh lagi memberi uang kepada oknum maupun preman penyewa lahan di sana. Selain mengalokasikan sejumlah anggaran, Basuki juga akan mengajukan revisi Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Pemprov DKI akan merevisi lokasi berdagang dan perizinan pedagang agar tidak mengganggu lalu lintas.

"Bapak Ibu tahu tidak ada iklan orang lagi tidur terus kepikiran 'mau bakso' buk, tiba-tiba ada gerobak bakso. Nah itu berarti memang hakekat PKL itu ada dimana-mana, bukan kita yang menghampiri mereka tapi mereka yang menghampiri mereka. Rezeki mereka memang ada di lokasi-lokasi yang ramai warga," kata Basuki. 

"Dulu saya berpikir uang Rp1 triliun itu besar untuk kegiatan segala macam. Tapi pandangan itu berubah ketika saya di Jakarta. Jangankan kasih pedagang uang segitu, dana buat pengadaan UPS (uninterruptible power supply) yang fungsinya USB saja bisa sampai Rp 1,2 triliun kok," kelakar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com