Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dulu Saya Paling Benci sama Ibu PKK, Pikirannya Selalu Menang Lomba

Kompas.com - 13/05/2015, 15:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjawab sindiran Ketua Tim Penggerak PKK Veronica Tan. Basuki mengaku mendeskripsikan PKK sebagai "Perempuan Kurang Kerjaan" karena menurut dia kader PKK hanya mengurusi perlombaan saja.

"Dulu saya paling benci sama ibu PKK, pikirannya menang lomba terus. Giliran perlombaannya sudah selesai, langsung bubaran semua," kata Basuki saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Sungai Bambu, Jakarta Utara, Rabu (13/5/2015). 

Saat ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, banyak kader PKK yang meminjam karangan bunga milik ibunya, Buniarti Ningsih.

Hal itu dilakukan agar kader PKK menjuarai lomba. Namun, sayangnya, kader PKK di kampung halamannya kerap tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan mereka. Ketika bunga-bunga dikembalikan ke ibunya, kondisi bunganya sudah layu dan mati semua.

"Kalau PKK kayak begitu kelakuannya mah bubarin aja, untuk apa? Suaminya saja enggak bisa diurus, apalagi mengurus masyarakat banyak," kata Basuki yang disambut gelak tawa kader PKK yang menghadiri peresmian RPTRA tersebut. 

Pada kesempatan itu, Basuki mengimbau kepada kader PKK untuk berperan aktif di tiap RPTRA yang telah dibangun. Ia menginginkan tidak ada lagi warga yang menderita gizi buruk, kelaparan, putus sekolah, bahkan belum mendapat imunisasi.

Tak hanya mengurusi anak-anak, kader PKK di RPTRA juga harus mengurusi orang lanjut usia (lansia) di wilayahnya.

Basuki menjelaskan, kader PKK harus memberi perhatian lebih kepada lansia karena semakin tua, tingkah lakunya akan seperti anak-anak.

"Pembangunan RPTRA ini bukan dalam rangka Jakarta meraih juara kota layak anak. Saya sampaikan ke wali kota kalau saya tidak peduli Jakarta dapat penghargaan apa. Saya enggak peduli penghargaan Adipura atau apa, yang penting menurut saya adalah jangan lagi sampah berserakan. Lurah dan camat harus berani memperingati masyarakat untuk tidak buang sampah ke sungai sampai masyarakatnya malu sendiri," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Sebelumnya, Veronica menyebutkan pembangunan RPTRA ini sebagai bentuk pembuktiannya kepada Basuki yang memandang remeh kinerja PKK.

"Dari tadi saya bingung karena saya jarang lapor ke Gubernur. Tetapi, hari ini saya terpaksa melapor ke Gubernur karena saya yang membawa nama PKK harus berbuat sesuatu agar PKK tidak lagi dicap 'perempuan kurang kerjaan' atau 'perempuan kebanyakan kerjaan'," kata istri Basuki itu.

Rencananya, tiga RPTRA di wilayah lain akan diresmikan dalam waktu dekat, yakni RPTRA di Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, yang akan diresmikan pada 21 Mei 2015.

Kemudian, RPTRA di Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat, akan diresmikan 29 Mei 2015, dan RPTRA di Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, akan diresmikan pada 4 Juni 2015.

RPTRA Sungai Bambu dilengkapi dengan toilet ramah anak, jogging track, Wi-Fi, pojok ASI, taman bermain, kelompok dongeng PAUD, PKK Mart, posyandu, perpustakaan, pengurusan surat lahir, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com