Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Telantarkan Anak, Orangtua di Cibubur Dijemput Polisi

Kompas.com - 14/05/2015, 17:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Orangtua dari AD akhirnya dijemput oleh aparat Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (14/5/2015) sekitar pukul 13.00. Mereka diduga menelantarkan AD serta memperlakukannya secara kasar. 

"Agak siangan tadi, kedua orangtuanya dijemput oleh Jatanras Polda Metro," kata Ketua RT 03 RW 11 Sugeng Pribadi kepada Kompas.com di kompleks Citra Grand Cibubur, Bekasi, Kamis sore. [Baca: Bocah Delapan Tahun Diusir dari Rumah oleh Orangtuanya]

Menurut Sugeng, polisi datang dengan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Saat digerebek, polisi mengamankan T dan istrinya. Sementara itu, KPAI mengamankan lima anak T. 

"T sama istrinya dipisah. Dia dibawa sama polisi untuk dimintai keterangan," ujar Sugeng. Menurut Sugeng, KPAI tiba untuk menindaklanjuti laporan warga kompleks tersebut, yang kerap menemukan AD ditelantarkan oleh orangtuanya dalam satu bulan belakangan. 

Bahkan, AD kerap tak tidur di rumah atau tak dapat masuk rumah karena tidak diperbolehkan masuk oleh orangtuanya. [Baca: KPAI dan Polisi Lindungi Lima Anak yang Diduga Ditelantarkan di Cibubur]

Sementara itu, Sugeng belum memastikan apakah AD mendapat kekerasan. "Namun, ada luka di kepala dan kakinya," ujar Sugeng. 

KPAI melindungi lima anak T lantaran diduga mendapat perlakuan buruk. Sekretaris Jenderal KPAI Erlinda mengatakan, orangtua AD telah melakukan pelanggaran terhadap hak anak. 

Menurut Erlinda, berdasarkan hasil temuan di lapangan dan pertemuan dengan pihak orangtua, ada dugaan ke arah tindak pelanggaran berat. Polisi pun sudah menindaklanjuti hal ini dengan mengamankan kedua orangtua AD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com