Ucok menceritakan kejadian saat penggerebekan terjadi. Menurut dia, saat itu karyawan pabrik itu pasrah karena tiba-tiba polisi datang.
"Datang tiba-tiba. Kita sudah enggak bisa ngapa-ngapain, pasrah saja," kata Ucok kepada Kompas.com, Selasa (19/5/2015) pagi. Ucok bersama belasan karyawan lain di tokonya langsung disuruh keluar pabrik cepat-cepat oleh polisi.
Tanpa sempat menyembunyikan atau mengamankan kepingan DVD yang ada, mereka terpaksa beranjak ke depan pabrik. Tadinya, Ucok sudah berencana menyimpan sekitar 80 kilogram kepingan DVD yang belum dibungkus untuk dijual secara kiloan. Namun, ketika Ucok kembali masuk ke pabrik, karung yang berisi 80 kilogram keping DVD itu sudah tidak ada.
"Kayaknya sudah diambil polisi, kan ada polisi yang jaga di dalam. Padahal sudah diumpetin," tutur Ucok.
Menurut Ucok, dia dan temannya sengaja mengumpulkan kepingan DVD hingga seberat itu karena saat digerebek, dia mengira sudah tidak bisa berjualan lagi. Kepingan DVD bajakan itu rencananya akan dijual Rp 3.000 per kilogramnya.
Namun, hal itu sudah tidak mungkin. Ucok harus menunggu hingga minggu depan baru bisa bekerja lagi. Bersama dengan karyawan lain, Ucok dijanjikan akan kembali bekerja pada Senin pekan depan. Hal itu disampaikan oleh perwakilan petugas keamanan yang berjaga di dalam pabrik.
Menurut Ucok, pabrik DVD bajakan yang berupa bangunan gudang dengan kios-kios di dalamnya itu sudah berdiri sejak 1998. Ucok pun sudah lima tahun lebih bekerja di sana, dengan penghasilan sehari sebesar Rp 80.000.
"Kalau orang lama, sehari bisa dapat Rp 100.000 ke atas. Itu tergantung bos mau kasih berapa," ucap dia.
Dalam satu kios, bisa ada 10 sampai 15 karyawan yang semuanya dibayar harian. Tugas mereka adalah mengemas kepingan DVD bajakan ke dalam bungkusannya. Untuk harga per keping DVD bajakan dikenakan Rp 5.000. Namun, jika membeli secara grosir, yakni minimal 100 keping, maka harga satuannya dipatok Rp 2.500, lebih murah setengah dari harga eceran.
Dalam sehari, di tokonya saja, Ucok mengaku bisa mendapatkan pembeli yang belanja DVD bajakan sampai ratusan keping. Kerjanya pun bisa dibilang santai karena tidak terikat waktu, kecuali ada pesanan DVD bajakan borongan.
Adapun DVD bajakan yang dijual di sana beragam, termasuk DVD film porno. Selain itu, ada juga film-film luar negeri dan lagu-lagu yang paling banyak peminatnya.
Pabrik DVD bajakan tersebut digerebek oleh personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya pada Senin sore. Menurut warga sekitar, pabrik tersebut hanya tempat penampungan sementara sekaligus untuk menjual DVD bajakan.
Sementara untuk pabrik tempat memproduksi DVD bajakan berada di tempat lain. Terkait hal itu, ketika ditanya lebih lanjut, Ucok dan warga lain tidak mau memberikan jawaban apa pun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.