Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabung Elpiji Palsu Kembali Beredar, Polisi Akui Lemahnya Pengawasan

Kompas.com - 21/05/2015, 18:33 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis pembuatan tabung elpiji 12 kilogram palsu kembali marak. Padahal, polisi telah banyak menangkap pelaku bisnis ilegal ini. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, pengawasan terhadap industri rumah tangga yang masih lemah adalah salah satu faktor penyebab masih maraknya bisnis ini. Pengawasan ini tidak bisa dilakukan seketat industri skala besar.

"Ini harus jadi perhatian kita untuk meningkatkan pengawasan home industry. Industri yang dilakukan di perumahan perlu mendapatkan pengawasan yang lebih ketat," kata dia di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/5/2015).

Pengawasan, lanjut dia, tidak harus selalu dilakukan oleh aparat, tetapi juga bisa oleh warga setempat. Seperti penangkapan tiga anggota kelompok pengoplos tabung elpiji belum lama ini, semua berawal dari laporan warga.

"Warga curiga gas cepat sekali habis, makanya melapor. Kemudian kami lakukan pendalaman dan menangkap pelaku," kata Martinus.

Sinergi yang baik antara warga dan aparat, kata dia, membuat bisnis ilegal tersebut segera terungkap.

Sebelumnya, aparat dari Subdit Sumber Daya dan Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya meringkus tiga pelaku penyuntik tabung elpiji di tiga tempat berbeda. Di tempat kejadian perkara pertama (TKP), yakni di Pasar Kemis Tangerang, polisi menangkap tiga orang pelaku pada Selasa (14/4/2015). Selanjutnya pada Senin (27/4/2015), polisi menangkap dua orang di daerah Poris, Tangerang. Terakhir, pada Jumat (15/5/2015), polisi juga menangkap tiga orang di Jatiasih, Bekasi.

Modus ketiganya yakni sama-sama memindahkan gas dari tabung elpiji 3 kg ke tabung 12 kg. Elpiji dalam tabung 3 kg merupakan sumber daya yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dengan memindahkannya ke tabung elpiji 12 kg yang tidak disubsidi, komplotan itu mendapatkan keuntungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com