Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Jamin Harga BBM Stabil Jelang Bulan Ramadhan

Kompas.com - 22/05/2015, 17:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menjamin akan menjaga kestabilan harga bahan bakar minyak (BBM) menjelang bulan Ramadhan. Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Soetjipto mengatakan, jajarannya akan mengupayakan rencana tersebut. 

"Kami usahakan, kalau bisa seperti itu (harga BBM stabil). Mudah-mudahan kenaikan minyak dunia tidak terlalu membebani kita," kata Dwi, seusai melaksanakan rapat bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Jumat (22/5/2015). 

Tak hanya Pertamina, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin tidak ada kenaikan harga BBM selama bulan Ramadhan maupun menjelang hari raya Idul Fitri 2015.

Cara ini dilakukan pemerintah untuk menekan lonjakan harga barang selama hari raya umat muslim tersebut.

Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiraatmadja Pudja mengatakan kemungkinan kenaikan harga BBM setelah hari raya Idul Fitri. Namun hal itu tergantung kembali pada harga minyak dunia.

"Kami harap bulan puasa dan Lebaran tidak ada (kenaikan harga BBM). Kami lihat fluktuasi harga minyak dunia," kata Nyoman. 

Sementara itu harga minyak global melonjak pada Kamis (21/5/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena penurunan persediaan dan produksi minyak mentah AS menimbulkan harapan pengurangan dalam kelebihan pasokan global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli berakhir naik 1,74 dollar AS menjadi 60,72 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli, patokan global, ditutup pada 66,54 dollar AS per barel di perdagangan London, melompat 1,51 dollar AS dari penyelesaian Rabu.

Pasar minyak menguat untuk hari kedua karena laporan mingguan persediaan minyak Departemen Energi AS pada Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah AS jatuh untuk ketiga minggu berturut-turut, sebesar 2,7 juta barrel, lebih besar dari perkiraan para analis, dan produksi minyak mentah AS turun 112.000 barrel per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com