Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawai Budaya Helaran, Ini Peralihan Rute Lalu Lintas di Bogor

Kompas.com - 30/05/2015, 06:25 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Polres Bogor Kota menyiapkan pengalihan arus lalu lintas sejumlah ruas jalan yang akan dilalui peserta Pawai Budaya Helaran yang akan diselenggarakan Sabtu (30/5) dalam rangka Hari Jadi Bogor ke-533.

"Pengalihan arus akan dimulai pukul 14.00 sampai dengan 17.30 WIB," kata Kanit Humas Polres Bogor, Aiptu Mansyur, di Bogor, Jumat (29/5/2015).

Pawai Budaya Helaran dipusatkan di Jalan Sudirman, depan Museum PETA. Sekitar 20 mobil hias dan ribuan peserta dari sejumlah komunitas akan berkeliling Kota Bogor. Rombongan diberangkatkan dari GOR Pajajaran, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Harupat dan Lamapangan Sempur.

"Untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas di sepanjang lokasi rute pawai dan untuk memfasilitas kelancaran operasional kegiatan tersebut, sejumlah arus akan dialihkan bagi kendaraan termasuk trayek angkot," kata Mansyur.

Mansyur menjelaskan, angkot atau kendaraan yang akan melintasi jalur Jalan A Yani, Sudirman, dialihkan ke arah mulai dari Simpang Warung Jambu sampai dengan Simpang Denpom atau Istana Bogor.

Ia merinci, ada delapan lokasi yang masuk dalam rencana pengalihan arus lalu lintas pada kegiatan Helaran Pawai Budaya HJB ke-533 meliputi, Simpang Warung Jambu arus kendaraan yang akan menuju Jalan Ahmad Yani akan dialihkan ke Simpang BORR, Jalan Pajajaran maupun Indraprasta.

Lokasi Air Mancur, arus kendaraan dari Jalan RE Martadinata atau Cimanggu yang akan menuju Jalan Sudirman (dalam kota) akan dialihkan ke Jalan Pemuda-Jalan Dadali-Warung Jambu dan Jalan Pajajaran.

Simpang TL Jalan Juanda atau SMAN 1, arus kendaraan dari Jalan Kapten Muslihat yang menuju Sempur atau Jalan Sudirman akan dialihkan ke BTM-Pasar Bogor-Jalan Suryakencana atau Tugu Kujang.

"Sementara arus kendaran dari BTM menuju Sempur jalan Sudirman akan dialihkan ke Jalan Kapten Muslihat, Jembatan Merah," kata Mansyur.

Simpang Paledang, bila arus kendaraan di Jalan Kapten Muslihat arah Juanda mulai padat mengekor, sebagian kendaran dari Jembatan Merah akan dialihkan ke Jalan Paledang menuju BNI 46 tembus BTM.

Simpang Jalan Dadali, arus kendaraan dari Jalan Dadali terutama imbas dari pengalihan di sekitar Air Mancur akan diarahkan ke Warung Jambu menuju Jalan Pajajaran, tidak ada kendaraan yang melintas di Jalan A Yani.

Simpang Denpom atau depan Istana Bogor, arus kendaraan dari Jalan Jalak Harupat Sempur yang akan menuju Jalan Sudirman akan dialihkan ke Jalan Juanda menuju BTM atau jalan Kapten Muslihat.

Simpang Pangrango Plaza, bila rombongan Pawai Helaran sudah sampai depan RS Salak, maka arus kendaraan yang akan menuju Jalan Jalak Harupat Sempur, sementara akan dialihkan ke Simpang Mc D Bogor Baru menuju Warung Jambu.

"Bila rombongan Pawai Helaran sudah sampai depan RS Salak, maka jalur Jalan A Yani akan dinormalkan untuk arus lalu lintas," katanya.

Aiptu Mansyur menambahkan, Polres Bogor Kota menyiapkan 280 personel untuk pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas dibantu DLLAJ, Satpol PP dan anggota pengamanan lainnya. Informasi pengalihan arus lalu lintas pada Helaran juga telah disebar melalui akun Twitter Polres Bogor Kota.

"Semoga pengguna jalan dapat mengantisipasi dan merencanakan rute perjalanan selama pelaksanaan Helaran Pawai budaya HJB," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com