Menurut Antonius, pelayanan Transjakarta telah terganggu akibat pemogokan karena masalah internal di JMT. Pihaknya sudah mencoba mengatasi gangguan dengan merealokasi bantuan bus dari koridor lain, namun tetap saja layanan secara keseluruhan terganggu. Untuk itu, Antonius juga mengatakan, pihaknya sudah memberikan teguran kepada JMT.
"Kami menegur keras manajemen JMT karena hal ini sangat melanggar kontrak dan hal ini merupakan masalah internal JMT yang berdampak kepada layanan kami untuk seluruh masyarakat pengguna Transjakarta," ujar Antonius.
JMT, lanjut dia, sudah berjanji membereskan masalah internalnya dan akan kembali beroperasi besok. Ke depannya, Antonius mengatakan akan menerapkan aturan dan sanksi yang lebih ketat terkait kegagalan operator dalam beroperasi agar ada efek jera yang lebih besar.
"Aturan dan sanksi yang sama ketatnya berlaku untuk kegagalan operasi karena kerusakan armada ataupun tidak terpenuhinya jumlah penyediaan armada," ujar Antonius.
Sebelumnya, para pramudi transjakarta yang melayani koridor 5 dan 7 dengan operator JMT melakukan mogok operasi, Senin (1/6/2015). Keputusan ini diambil para pramudi JMT karena menuntut peningkatan kesejahteraan dan kenaikan gaji.