Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Transjakarta Mogok Bekerja, Apa Tanggapan Ahok?

Kompas.com - 01/06/2015, 19:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengemudi atau sopir bus transjakarta dengan operator Jakarta Mega Trans (JMT) mogok bekerja seharian ini. Pengemudi transjakarta Koridor V (PGC-Ancol) dan Koridor VII (PGC-Harmoni) ini menuntut perusahaannya menerapkan standar gaji seperti operator lainnya.

Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ada beberapa operator yang masih terikat kontrak lama sehingga pengemudi tidak mendapat kesejahteraan yang dijanjikan. 

"Makanya, sekarang harus tahu dulu, itu kontrak yang baru atau kontrak yang lama. Kalau kontrak yang baru, sudah kami paksa untuk beri gaji pengemudi 2,5-3,5 kali nilai UMP (upah minimum provinsi). Kalau tidak salah, satu atau dua koridor yang operatornya masih terikat kontrak lama," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (1/6/2015). 

Meski demikian, Ahok, sapaan Basuki, tidak mengetahui operator mana saja yang masih terikat kontrak lama serta belum memperbarui kontraknya. [Baca: Tuntutan Tak Dipenuhi, Sopir Bus Transjakarta JMT Ancam Perpanjang Mogok]

Dia menjelaskan, selama 10 tahun ini, Pemprov DKI dibantu operator untuk mengadakan bus. Sebab, Pemprov DKI belum bisa mengadakan bus dalam jumlah yang banyak.

"Selama 10 tahun ini, kami punya kesalahan. Busnya enggak cukup. Kami beli bus yang jelek terus. Jadinya tidak mencapai target, tetapi enggak apa-apa, Juni mulai datang banyak bus," kata Basuki. 

Sebelumnya, PT JMT menolak memenuhi tuntutan para pengemudinya soal kenaikan upah. Alasannya, upah yang diklaim hampir Rp 4 juta itu sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PT Transjakarta.

Direktur Operasional JMT, Jane Tambunan, mengatakan bahwa pembayaran yang diterima JMT dari PT Transjakarta berbeda dengan operator lain. JMT, kata dia, terikat pembayaran kontrak lama yang belum dapat diperbarui lagi saat ini. [Baca: Ini Alasan Operator Transjakarta Tolak Naikkan Gaji Pengemudi]

"Jadi, misalnya transjakarta kasih ke operator lain enam, kita cuma dua. Ya, kita enggak bisa sama dengan yang lain dong," kata Jane. 

PT Transjakarta membayar Rp 13.550 per kilometer kepada JMT. Jumlah itu dibagi oleh JMT untuk gaji karyawan, biaya perbaikan, dan lainnya. Sementara itu, operator lain menerima bayaran yang lebih besar.

Adapun salah satu persyaratan untuk memperbarui kontrak ialah dengan pengadaan bus baru. JMT mengoperasikan bus yang rata-rata berusia delapan tahun. Saat ini, JMT memiliki 65 bus dan hanya 46 bus yang aktif beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com