Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyewa Gedung Pelni Tak Diberitahu Ada Peringatan Dinas Kebakaran

Kompas.com - 05/06/2015, 03:29 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karyawan BRI Cabang Kemayoran, Jakarta Pusat mengaku tidak diberitahu pihak pengelola gedung Pelni jika bangunan tersebut tidak memenuhi keselamatan kebakaran. Pihak BRI bahkan baru menyadari gedung yang beralamat di Jalan Angkasa Nomor 18, Kemayoran itu sudah ditempeli stiker peringatan dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkar) DKI Jakarta terkait hal tersebut.

"Itulah salahnya. Seakan-akan (pengelola) menutupi. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya," ujar Supervisor Operasional BRI Cabang Kemayoran, Hari Teguh, Kamis (4/6/2015).

Pantauan Kompas.com, dua stiker bertuliskan "Bangunan ini tidak memenuhi keselamatan kebakaran" ada di dua tempat berbeda. Pertama, ditempel di bagian depan pintu utama, tepatnya di bagian kiri pintu otomatis. Sedangkan satu stiker lagi, ditempel di antara dua pintu lift yang rusak, tidak jauh dari pintu lobi utama.

Ketidaktahuan pihak BRI cukup beralasan, mengingat posisi stiker yang ditempel cukup jauh dari lokasi sisi bangunan yang disewa BRI. Padahal stiker tersebut sudah ditempel sejak satu bulan sebelumnya. "Saya baru tahu, Jumat (29/5/2015) malam pas mau pulang," ujar Hari.

Namun, ada hal lain yang membuat Hari kecewa. Sekuriti BRI sendiri sudah mengetahui ada stiker peringatan, namun tidak segera melaporkan ke atasan atau pimpinan.

"Ternyata sekuriti kita (BRI) sudah tahu, tapi tidak kasih tahu atasan. Jadi, saya marahi semua," tutur Hari.

Seperti diketahui, stiker peringatan yang mengacu pada Perda No 8 tahun 2008, pasal 50 ayat 3 itu, ditempel oleh petugas Dinas Gulkar DKI Jakarta. Sebab, gedung yang diresmikan Dirut Pelni Roesman Anwar pada 27 September 1993 tersebut, dianggap tak memiliki sistem proteksi kebakaran internal. Hal itu diukur dari kelengkapan alat-alat, seperti alarm, hidran air, springler, tangga kebakaran, dan smoke detector control.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com