Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Sedang Belajar Sopan Santun seperti Pak Jokowi

Kompas.com - 11/06/2015, 11:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sedang belajar lebih sopan dalam berbicara serta bersikap. Janji Basuki itu disampaikannya di depan ratusan polisi siswa Sespimma Polri di Balai Agung, Balai Kota, Kamis (11/6/2015). 

"Kalau ada yang nuduh saya enggak beretika salah, saya itu enggak beretiket. Tetapi, sekarang saya sedang sedikit belajar sopan santun seperti Pak Jokowi. Sekarang saya kalau ngomong, kata-katanya dipilih lagi," kata Basuki. 

Basuki mengaku harus membiasakan diri berada di antara pejabat yang berasal dari Jawa. Ia juga harus membiasakan bersikap lebih sopan karena memimpin Ibu Kota yang terletak di Pulau Jawa.

Kemudian, Basuki menceritakan saat ia berada di Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur (NTT), kata "bajingan" merupakan kata yang biasa digunakan oleh warga di sana untuk mengungkapkan sebuah kekaguman.

"Kalau ada orang pakai kacamata naik motor lewat di sana pasti dibilang, 'wah, om bajingan sekali', itu maksudnya om itu keren sekali. Di kampung saya, Belitung Timur, juga terbiasa ngomong kalimat itu. Tapi, ternyata buat orang Jawa, kata itu kasar sekali, ya sudah saya tidak akan pakai kata itu lagi," kata Basuki yang disambut gelak tawa ratusan polisi itu.

Seseorang yang ingin melakukan perubahan, lanjut dia, harus menanamkan niat yang kuat di dalam diri. Ia bisa menjadi pejabat dan membantu banyak warga juga karena niat yang besar untuk menjadi pejabat yang benar.

"Guru agama saya pas SMP bilang yang penting awalnya punya nawaitu (niat) yang benar. Karena saya enggak bisa berantem sama pejabat saat saya jadi pengusaha dan saya tidak bisa membantu orang miskin yang baik, saya nawaitu jadi pejabat. Sekarang akhirnya saya bisa jadi gubernur," kata Basuki yang diiringi tepuk tangan peserta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com