Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Virus MERS, Pengamanan Ketat Diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 11/06/2015, 18:46 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejak tanggal 5 Juni 2015, sejumlah aturan telah diterapkan di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Aturan itu disiapkan oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta menyusul mewabahnya virus MERS di Korea Selatan.

"Sebelum ada surat pemberitahuan dari Kementerian Kesehatan, kita sudah coba laksanakan dulu tahapan pengamanan di terminal kedatangan, khususnya bagi warga negara Korea Selatan yang datang ke Indonesia," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Bandara Soekarno-Hatta Oenedo Gumarang di Terminal 2D, Kamis (11/6/2015).

Semua warga negara asing yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta akan melewati sebuah tempat yang sudah disiapkan alat pendeteksi suhu badan.

Alat yang biasa disebut sebagai thermo scanner itu merekam suhu badan setiap orang yang lewat di sana dan menampilkan berapa derajat suhu badan orang-orang tersebut.

Menurut petugas KKP yang berjaga di sana, suhu badan yang dicurigai terjangkit virus MERS adalah 38 sampai 40 derajat celcius.

Jika mesin thermo scanner mendapati ada penumpang dari luar negeri dengan suhu badan sekian, akan langsung terekam di mesin dan terdapat tanda peringatan.

Petugas yang di sana pun berhak untuk menahan penumpang tersebut untuk dibawa ke holding room. Di dalam holding room, penumpang akan diwawancarai terkait riwayat penyakitnya selama ini.

Sebelum itu, petugas juga akan melihat health alert card yang telah dibagikan kru pesawat sebelum mendarat di bandara.

Health alert card merupakan kartu kewaspadaan kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan untuk diserahkan ke dokter jika orang tersebut menunjukkan gejala virus MERS setelah keluar dari bandara.

"Kalau dugaan mengidap MERS sudah kuat, kita bawa ke ruang isolasi, lalu kita rujuk ke rumah sakit," kata Gumarang. Tidak ada larangan bagi masyarakat Indonesia yang akan menuju Korea Selatan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan memberi travel advice di web untuk menginformasikan secara detail tentang bahaya virus MERS.

Pemerintah Korea Selatan sendiri tengah berjuang untuk meredakan kepanikan yang meningkat terkait wabah virus MERS.

Virus ini telah menginfeksi puluhan orang, menewaskan beberapa orang, dan menyebabkan ribuan orang lainnya membatalkan rencana perjalanan, serta membuat ratusan sekolah ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com