Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Saya Sudah Enggak Bisa Dengar..."

Kompas.com - 16/06/2015, 12:31 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Hermansyah Tampubolon (30), korban pemukulan oleh sekuriti GBI WTC, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang, mengalami luka parah. Telinga kiri Hermansyah kini kesulitan mendengar setelah kurang lebih dirawat tiga bulan di rumah sakit dengan biaya puluhan juta.

"Anak saya sudah enggak bisa dengar itu, enggak bisa sembuh lagi. Saya takutnya jadi cacat permanen nanti, biayanya sudah habis Rp 30 juta," kata Esrina Pangaribuan, ibu Hermansyah, Selasa (16/6/2015).

Selain kesulitan mendengar, Hermansyah juga mendapat sejumlah jahitan di kepalanya. Hal ini menyebabkan Hermansyah yang adalah teknisi di salah satu perusahaan kesulitan untuk bekerja.

"Bisa lihat sendiri kondisi anak saya itu. Dia baru bisa masuk kerja lagi hari ini, kemarin-kemarin masih nge-drop kondisinya," ujar Esrina.

Hermansyah menjadi korban pemukulan oleh sekuriti di gerejanya pada 15 Maret 2015 jam 18.00 WIB. Saat itu, Hermansyah hendak menjemput Esrina namun dihalangi oleh sekuriti tersebut.

Menurut sekuriti, Hermansyah salah jalan. Tidak lama, mereka berselisih paham lalu terlibat baku hantam. Esrina kemudian mendapati anaknya dalam kondisi babak belur.

Kasus ini telah dilaporkan Esrina ke Polsek Serpong. Namun, Esrina mengaku tidak puas dengan pelayanan Polsek Serpong karena pelaku yang telah ditahan akhirnya ditangguhkan oleh seorang polisi, Brimob M, yang disebut masih ada hubungan saudara dengan pelaku.

Selain itu, Esrina juga merasa dipermainkan karena polisi terlihat enggan mengurus kasus yang dia laporkan. Siang ini, Esrina juga akan menemui Kapolsek Metro Serpong Komisaris Silvester Marusaha untuk mengadu.

Sebelumnya, Esrina ke Mabes Polri mengungkapkan kekecewaannya. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengaku akan membantu Esrina untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Jika ditemukan ada penyidik yang main-main, Polri bakal memberi sanksi tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com